Trump Pecat Menlu AS, Wall Street Anjlok

14 Maret 2018 7:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street memerah pada penutupan perdagangan Selasa (13/3). Penurunan tersebut akibat adanya sentimen dari pemecatan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Rex Tillerson oleh Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Langkah Trump yang memecat Tillerson terkait kebijakan AS dengan Korea Utara dan Rusia turut melemahkan AS. Saat ini Trump menunjuk Direktur CIA Mike Pompeo sebagai Menlu AS yang baru, sementara jabatan Direktur CIA ditempati oleh Gina Haspel.
"Setiap ada perubahan, investor menjadi cemas. Mereka harus mencari tahu apa dampaknya," kata Manajer Portofolio di Amundi Pioneer Asset Management, John Carey, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/3).
Indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 171,58 poin atau 0,68% ke level 25.007,03. Indeks S&P 500 (SPX) turun 17,71 poin atau 0,64% di level 2.765,31, sedangkan indeks Nasdaq (IXIC) turun 1,02% atau 77,31 poin ke level 7.511,01.
Wall Street juga terkoreksi akibat pengenaan tarif impor untuk produk-produk China yang ditargetkan menghasilkan USD 30 miliar/tahun akan dirilis pada pekan depan.
ADVERTISEMENT
"Ini (pengenaan taruf impor) mungkin akan mengganggu pasar," ujar Managing Director di Astor Investment Management, Bryan Novak.
Indeks utama Wall Street terkoreksi menyusul pelemahan saham-saham perusahaan teknologi dan keuangan. Saham Microsoft Corp (MSFT.O), Facebook Inc (FB.O) dan Alphabet Inc (GOOGL.O) merosot di kisaran 1,5% dan 2,4%.
"Sektor saham teknologi kemarin menghadapi reli kuat. Ini ada profit taking, tapi ini tekanan jangka pendek," tutur Direktur di O'Neil Securities, Ken Polcari.
Sementara sektor saham keuangan melemah terseret penurunan imbal hasil obligasi AS merespons data inflasi dan pemecatan Tillerson.
General Electric Co (GE.N) terperosok 4,4% setelah JP Morgan memangkas target harga saham dari USD 14 menjadi USD 11 setiap lembar saham.
Adapun volume transaksi perdagangan di bursa saham AS tercatat 6,89 miliar, lebih rendah dibanding rata-rata 7,11 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT