Cerita Cenk Tosun di Everton yang Tidak Akan Mulus-mulus Saja

13 Januari 2018 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cenk Tosun  (Foto: premierleague.com)
zoom-in-whitePerbesar
Cenk Tosun (Foto: premierleague.com)
ADVERTISEMENT
Tak semua orang harus punya argumen yang sama. Di kala Cenk Tosun dianggap akan bersinar di Everton, Emre Beloezoglu justru berpikir sebaliknya.
ADVERTISEMENT
“Sepak bola di Inggris begitu (mengandalkan) fisik,” ujar Emre seperti dilansir Goal International. “Kesialan terbesarnya, kalau boleh kubilang, adalah Sam Allardyce, yang merupakan pelatihku dahulu di Newcastle United.”
Emre, yang sempat menjadi rekan Tosun dari 2013-2015, pernah dilatih oleh Sam Allardyce, manajer Everton saat ini. Pada masa baktinya di Newcastle dari 2005-2008, Allardyce datang pada musim 2007/2008. Bersama Allardyce, ia punya kenangan buruk yang membuatnya memutuskan untuk pergi ke Fenerbache di musim panas 2008.
Gelandang yang kini memperkuat Istanbul Basaksehir itu hanya bermain enam laga dari menit awal dan harus puas untuk memainkan delapan laga lainnya sebagai pemain pengganti. Ia tergeser oleh nama-nama seperti Joey Barton, James Milner, Geremi, dan Nicky Butt di lini tengah.
ADVERTISEMENT
Permainan Newcastle, yang ia sebut lebih mementingkan garis pertahanan yang tinggi dan serangan balik, membuatnya tak nyaman.
Juga, Emre pernah mengkritik bagaimana buruknya Big Sam dalam menjaga hubungan dengan pemainnya dan hal remeh temeh seperti mengunyah permen karet dalam jangka waktu yang begitu lama.
“Allardyce akan membuat striker merasa kesepian di lapangan dan sistemnya takkan bisa menyuguhkan dukungan untuk striker-nya,” kata Emre.
Kendati sangsi perihal keputusan Tosun untuk pindah ke Everton, ia tetap percaya bahwa striker 26 tahun itu punya kualitas untuk bersinar di Premier League.
Ia merasa bahwa berbeda dari masanya dahulu, kini pemain Turki juga punya kualitas yang tak bisa diabaikan begitu saja di liga-liga top di Eropa. Arda Turan, Nuri Sahin, dan masih banyak lagi contoh dari pemain-pemain Turki yang kini merumput di liga-liga top di Eropa.
ADVERTISEMENT
Striker Besiktas, Cenk Tosun. (Foto: Bulent Kilic / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Besiktas, Cenk Tosun. (Foto: Bulent Kilic / AFP)
Tosun sendiri, selama tiga setengah musim berada di Besiktas, telah bermain di 96 laga dan mencetak 41 gol.
Pada musim ini, ia telah mencetak 8 gol dan 1 assist dari 16 penampilannya untuk Kara Kartallar (Black Eagles, julukan Besiktas). Ia juga mencetak 4 gol dan 2 assist di ajang Liga Champions – yang membuat Besiktas secara mengejutkan lolos ke babak 16 besar Liga Champions sebagai juara grup.
“Aku turut senang untuknya. Aku pikir, sekarang begitu mudah bagi pemain Turki untuk merantau jika dibandingkan dengan masaku dahulu,” puji Emre. “Cenk begitu profesional. Dari sudut pandangnya, ia tidak ingin menekan dirinya dengan mengatakan dirinya lebih baik atau lebih buruk. Ia hanya ingin secara konsisten meningkatkan kualitasnya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan klaim Emre ini, bisakah Allardyce memaksimalkan potensi Tosun? Ini, perlu pembuktian di lapangan.