Sudah Seharusnya Milner Bermain Penuh di Laga Melawan Porto

14 Februari 2018 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Milner saat melawan Maribor. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Milner saat melawan Maribor. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
ADVERTISEMENT
Jika ada pemain yang harus tetap diandalkan oleh Liverpool, maka James Milner adalah salah satunya.
ADVERTISEMENT
Kamis (15/2/2018) dini hari WIB nanti, Liverpool akan berhadapan dengan FC Porto di pertandingan babak 16 besar Liga Champions. Yang menjadi pertanyaan, apakah Milner kembali bermain? Atau jangan-jangan, namanya hanya akan muncul di daftar pemain cadangan?
Logikanya, sebuah klub tidak akan mengandalkan pemain semenjana. Bila Liverpool memang harus mengandalkan Milner dan memasukkannya ke daftar pemain yang bakal bertanding melakoni laga sekrusial babak 16 besar Liga Champions, maka Milner harus tergolong sebagai pemain yang tidak biasa-biasa saja.
Sebelum berlabuh ke Liverpool, Milner dikenal sebagai penggawa Manchester City. Di klub timur Manchester itu, ia membukukan 201 laga dan mencetak 18 gol. Milner memang lebih sering tampil sebagai pemain pengganti. Namun, lewat penampilannya itu, ia berhasil membuktikan bahwa pemain pengganti pun bisa disebut sebagai pemain luar biasa.
ADVERTISEMENT
Milner adalah pemain serba bisa. Ia mampu bermain sebagai gelandang tengah, geladang serang, gelandang bertahan, sayap kanan dan kiri, full-back, dan bahkan penyerang. Di bawah kepelatihan Juergen Klopp di Liverpool, ia juga bertransformasi sebagai bek kiri.
Keserbabisaan Milner seperti menyelesaikan masalah banyak manajer. Bayangkan betapa beruntungnya seorang manajer bila memiliki Milner di bangku cadangan. Apa pun peran yang dibutuhkan, ada Milner yang bisa mengisi dengan baik. Barangkali, hanya kiper yang belum pernah dimainkannya sampai saat ini.
Kehebatan Milner secara individu tak hanya menjadikannya sebagai buah bibir, tapi mengantarkannya merebut sejumlah gelar bersama City. Dua gelar juara Premier League, satu Piala FA, satu Piala Liga, dan satu gelar Community Shield, membuktikan bahwa ia sanggup mengolah skill menjadi gelar.
ADVERTISEMENT
Bila gelar dan pengakuan sudah menjadi milik Milner di City, barangkali kepindahannya ke Liverpool didorong oleh keinginan untuk menjadi pemain utama.
Pada laga Liga Champions Oktober 2017 lalu, Liverpool menghadapi Maribor. Di leg pertama, Liverpool tampil mengesankan. Mereka menutup pertandingan dengan kemenangan telak 7-0.
Bermain sebagai gelandang, Milner menunjukkan performa yang (seharusnya) membuatnya pantas untuk mendapat tempat di tim utama Liverpool. Ia tak hanya menciptakan 1 assist, tapi deretan statistik mengesankan lainnya.
Selain melepaskan 4 umpan kunci yang satu di antaranya berbuah assist, ia juga mencatatkan 94% akurasi umpan sukses, 4 dribel sukses, 3 tekel sukses, dan 7 umpan silang. Penampilan Milner waktu itu menjadikan Liverpool lebih hidup. Kreativitas dari lapangan tengah mempermudah para penyerang untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Milner dalam sesi latihan bersama Klopp. (Foto: FABRICE COFFRINI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Milner dalam sesi latihan bersama Klopp. (Foto: FABRICE COFFRINI / AFP)
Di leg kedua melawan Maribor pun, saat Liverpool bermain di kandang, mereka menutup pertandingan dengan kemenangan 3-0. Sama seperti leg pertama, Milner juga bermain penuh. Ia menciptakan 3 umpan kunci dan 1 assist. Akurasi umpannya bahkan mencapai 95%.
Begitu pula saat Liverpool berhadapan dengan Spartak Moscow. Mereka berhasil merengkuh tiket 16 besar dengan kemenangan besar 7-0. Milner tampil 90 menit. Bermain sebagai bek, ia mampu membukukan 3 assist.
Sampai saat ini, Milner tercatat sebagai pemain yang paling banyak menciptakan assist di ajang Liga Champions. Bila ditotal, pemain berusia 32 tahun ini sudah menciptakan 5 assist.
Kalau ditanya apakah ada kemungkinan Milner bakal bermain untuk Liverpool saat berhadapan dengan Porto nanti, jawabannya tentu saja iya. Masalahnya, apakah Milner bermain sebagai pemain utama atau pemain pengganti, atau bahkan tak dimainkan sama sekali.
ADVERTISEMENT
Bila melihat jam bermain Milner bersama Liverpool, ia lebih banyak bermain sebagai pemain pengganti di Premier League dan Liga Champions, walaupun jumlahnya tak berbeda jauh dengan penampilannya sebagai pemain utama. Ia tampil 14 kali sebagai pemain pengganti, dan 11 kali sebagai pemain utama.
Namun, berkaca apa yang terjadi pada Liverpool saat berhadapan dengan Spurs di Premier League dan menilik kemampuannya untuk tampil sebagai pemain yang memantik kreativitas tim, agaknya Klopp punya alasan kuat untuk mencantumkan namanya sebagai pemain utama.
Milner dalam laga melawan Southampton. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Milner dalam laga melawan Southampton. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Dalam pertandingan Premier League pada Minggu (4/2/2018), Liverpool berhadapan dengan Tottenham Hotspur. Di pertandingan ini, Liverpool gagal mempertahankan keunggulan yang telah mereka raih sejak menit ketiga, lewat gol (siapa lagi kalau bukan) Mohamed Salah. Tiga gol dari empat gol yang tercipta terjadi di 10 menit akhir menjelang waktu normal pertandingan berakhir.
ADVERTISEMENT
James Milner bermain sebagai gelandang sejak babak pertama. Namun, di babak kedua, ia ditarik keluar dan digantikan oleh bek Joe Matip. Klopp mulai menerapkan skema serangan balik dengan mengarahkan bola pada Salah. Namun, itu rencana awal. Ketika Milner digantikan, Liverpool justru jadi kehilangan kreativitas. Aliran bola mereka menjadi mandek. Alih-alih memperkuat lini pertahanan, Liverpool justru membuat banyak lubang di area tengah.
Dengan keberadaan Milner, Liverpool tidak akan terlalu banyak membebani tiga pemain depannya dalam hal kreasi peluang. Karena pada kenyataannya, Milner memang memiliki kapasitas untuk membahayakan pertahanan lawan. Bola yang berhasil direbut, bisa seketika dialirkan ke depan dan menjadi peluang bagi skuat Juergen Klopp. Raihan assist yang telah diperolehnya di ajang Liga Champions bukannya tak mungkin akan bertambah bila ia bermain saat berhadapan dengan Porto nanti. Apalagi, bila ia terlibat sejak awal pertandingan.
ADVERTISEMENT
Porto yang menjadi lawan Liverpool nanti memang bukan klub sembarangan. Namun, bukan berarti mereka tak punya kelemahan. Di ajang Liga Champions musim ini, dibandingkan Liverpool, mereka kebobolan lebih banyak. Sampai saat ini, Porto sudah kebobolan 11 gol, sedangkan Liverpool 6 gol. Permasalahan Porto lebih kepada inkonsistensi pertahanan mereka.
Dengan memainkan Milner, apalagi sejak awal pertandingan, aliran-aliran bola yang efektif yang biasa diberikan Milner tentunya akan membantu Liverpool untuk tampil dinamis. Dan bila ini yang terjadi pada Liverpool di laga nanti, bukannya tak mungkin mereka bakal bisa merebut keunggulan dengan sesegera mungkin.