KPU Akan Sambangi 1,9 Juta Rumah untuk Cocokkan Data Pemilih

14 Januari 2018 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU RI terpilih Arif Budiman. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU RI terpilih Arif Budiman. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) meluncurkan gerakan Coklit (pencocokan dan penelitian) atas Daftar Penduduk Potensial Pemilu (DP4) yang didapat dari Kemendagri, untuk data pemilih 171 Pilkada di 2018 dan Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU RI Arief Budiman mengungkapkan, pihaknya menargetkan 1.928.995 rumah yang akan didatangi untuk mencocokkan data pemilih, dengan kondisi lapangan di 171 daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2018.
"Ada 155 komisioner di tingkat provinsi, 19.0005 komisioner di tingkat kabupaten-kota, 21.820 PKK, 193.602 PPS, 285.791 PPDB," ungkap Arief di Kantor KPU RI Jakarta, Minggu (14/1).
Para petugas KPU itu, menurut Arif, akan disebar di 5.564 kecamatan, 64.534 desa kelurahan dan 385.791 TPS. Dengan melibatkan seluruh unsur KPU di semua tingkatan, Arief menargetkan bisa melakukan coklit secara serentak pada 20 Januari mendatang. Coklit ini penting untuk memastikan data bahan untuk menjadi DPT itu sesuai dengan kondisi lapangan.
Ilustrasi pilkada (Foto: Embong Salampessy/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pilkada (Foto: Embong Salampessy/Antara)
"Kalau bergerak semua, maka dengan target 1 PPDP itu mampu pada hari itu menjangkau 5 rumah. Maka akan ada 1.928.955 rumah yang dicoklit secara serentak pada 20 Januari nanti," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Meski tidak menutup kemungkinan adanya kendala yang terjadi di lapangan selama proses coklit terjadi, namun menurut Arief hal tersebut tidak menjadi alasan menurunkan target Coklit. Yang jelas, Arief memastikan target minimal 1 juta rumah harus bisa dipenuhi.
"Kalau di beberapa daerah kendala, maka target minimal kita harus melampaui angka 1 juta rumah. Harus mampu melampaui angka 1 juta rumah," imbuhnya.
Ia juga meminta pihak KPU kabupaten kota untuk berkoordinasi dengan PPDB agar bisa melakukan coklit pada tokoh-tokoh setempat, tokoh agama, tokoh kebudayaan, dan tokoh organisasi. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya diharapkan mampu menggulirkan informasi terkait coklit di sekitarnya.
"Harapannya, sejak tanggal 20, hari pertama dimulainya coklit, sampai hari terakhir itu semua akan bergerak. Jadi kita mulai mengikis dan menghilangkan budaya menyelesaikan pekerjaan di bagian waktu paling akhir," tegasnya.
ADVERTISEMENT