Menlu Belanda Mengundurkan Diri karena Berbohong Bertemu Putin

14 Februari 2018 3:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Halbe Zijlstra, Menteri Luar Negeri Belanda. (Foto: AFP/Emmanuel Dunand)
zoom-in-whitePerbesar
Halbe Zijlstra, Menteri Luar Negeri Belanda. (Foto: AFP/Emmanuel Dunand)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri (Menlu) Belanda Halbe Zijlstra mengundurkan diri dari jabatannya. Padahal, ia baru menjabat sebagai menlu selama empat bulan, sejak November 2017.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut, Zijlstra sampaikan saat sidang parlemen di Tweede Kamer (parlemen -red), Den Haag, Selasa (13/2) waktu setempat.
“Untuk tidak membebani posisi Menteri Luar Negeri Belanda, saya tidak melihat opsi lain selain menyampaikan pengunduran diri kepada Raja. Saya lakukan ini dengan penyesalan dalam hati, namun dengan sepenuh keyakinan,” ujar Zijlstra, dipantau kumparan Den Haag (kumparan.com) melalui siaran televisi publik NOS.
Dalam pidatonya, Zijlstra mengungkapkan bahwa ini soal integritas dirinya sebagai Menlu Belanda. Menurutnya, integritas tersebut harus dijunjung tinggi di atas segala keraguan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Hanya dengan itu saya dapat berfungsi di luar negeri tanpa hambatan. Hanya dengan itu saya dapat mewakili kepentingan seluruh rakyat Belanda, Aruba, Curacao dan Sint Maarten dengan optimal dan sepenuh daya. Hanya dengan itu saya dapat melayani seluruh kepentingan negara,” jelas Zijlstra.
ADVERTISEMENT
Berbohong Pernah Bertemu dengan Putin
Vladimir Putin, Presiden Rusia. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin, Presiden Rusia. (Foto: Wikimedia Commons)
Kuat dugaan pengunduran diri, Zijlstra, karena berbohong pernah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat hadir pada pembicaraan geopolitik dalam sebuah datsja (rumah peristirahatan di luar kota -red) milik Putin di Rusia.
Menurut Zijlstra, pada pertemuan yang berlangsung pada 2006 itu, Presiden Putin mengutarakan visinya mengenai 'Rusia Raya', yang mencakup negara-negara Baltik, Ukraina, dan Belarusia, ditambah Kazakhstan.
Namun, berdasarkan investigasi harian De Volkskrant, Sabtu (10/2), menunjukkan bahwa Zijlstra, yang saat itu masih duduk sebagai anggota parlemen dari fraksi VVD, ternyata tak pernah hadir dalam pertemuan tersebut.
Zijlstra mengaku tak pernah berada dalam satu ruangan dengan Putin, melainkan mendengar dari sumber yang identitasnya tak mau ia ungkapkan
ADVERTISEMENT
“Dan isinya (ucapan Putin) itu adalah benar,” jelas Zijlstra.
Pengunduran diri Zijlstra terjadi sebelum dirinya berangkat ke Rusia. Ia dijadwalkan berangkat untuk melakukan kunjungan kerja bertemu dengan Menlu Rusia Sergej Lavrov di Moskow, Rabu (14/2).
Namun, dengan integritasnya yang tercederai itu, pertemuan keduanya terancam dibatalkan. Posisi Zijlstra sebagai menlu menjadi semakin sulit untuk dipertahankan.
Laporan: Eddi Santosa