Terlalu Berisik, Napi di AS Dibiarkan Mati Kehausan

14 Februari 2018 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penjara (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjara (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Skandal menerpa sistem hukum Amerika Serikat. Seorang narapidana di penjara Milwaukee, negara bagian Wisconsin, tewas akibat dehidrasi.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu menyebabkan tiga orang petugas penjara tersebut diseret ke pengadilan. Tim pembela hukum narapidana itu menyebut kematian kliennya karena dehidrasi adalah tindakan penyiksaan.
Korban yang tewas karena kekurangan cairan teridentifikasi sebagai Terrill Thomas. Pria kulit hitam itu sebelum meninggal kondisi badannya semakin melemah dan bahkan kehilangan bobot sebesar 15 kilogram.
Saat berada di tahanan, diduga kuat para petugas penjara memutus distribusi air ke dalam sel yang ditempati Thomas. Tindakan itu diambil karena Thomas dinilai terlalu berisik.
Ketiga orang petugas penjara yang ditahan terkait kematian Thomas adalah dua petugas perempuan, yaitu Nancy Evans dan Kaskha Meadors, dan petugas pria bernama James Ramsey-Gun. Jika terbukti bersalah mereka akan dibui lebih dari empat tahun.
ADVERTISEMENT
"Dakwaan terhadap para pejabat pemerintah yang menyebabkan kematian seorang narapidana sangat jarang terjadi," sebut pengacara keluarga Thomas, Erik Heipt, seperti dikutip dari AFP, Rabu (14/2).
"Fakta tersebut menyoroti kekejaman yang terjadi (di penjara)," sambung dia.
Heipt mengatakan, ia yakin pemutusan air benar-benar terjadi. Sebab, sepengetahuannya cara tersebut lazim digunakan sebagai salah satu sistem penyiksaan narapidana di AS.
Dia menjelaskan, tindakan penyiksaan tersebut sengaja ditutupi pemerintah setempat. Kasus yang menimpa Thomas baru terungkap setelah dilakukan penyelidikan independen.