Mahasiswa Asal Saumlaki, Kepulauan Tanimbar Diduga Terinfeksi Virus Corona

Konten Media Partner
13 Februari 2020 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas RSUD dr. PP Magruty Saumlaki mendatangi rumah Benediktus Ngilawane, (kaos putih) salah seorang warga yang diduga terjangkit virus corona (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas RSUD dr. PP Magruty Saumlaki mendatangi rumah Benediktus Ngilawane, (kaos putih) salah seorang warga yang diduga terjangkit virus corona (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ambonnesia.com-Ambon,-Benediktus Ngilawane, salah seorang mahasiswa asal Desa Sifnana, Kabupaten Kepulauan Tanimbar diduga terjangkit virus corona. Kini dia tengah dirawat dan menjalani karantina di ruang isolasi khusus RSUD dr. PP Magruty, Saumlaki.
ADVERTISEMENT
Benediktus merupakan mahasiswa hukum internasional pada salah satu perguruan tinggi di Bali. Baru-baru ini, Benediktus dan sejumlah mahasiswa asal Indonesia lainnya dikirim ke Malaysia untuk mengikuti studi banding. Di sana, mereka sempat menjalani pemerikasaan dan karantina. Dari hasil pemeriksaan itu, beberapa orang rekannya dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dr Edwin Tomasoa mengatakan, informasi ihwal dugaan virus corona yang menjangkiti mahasiswa itu diterima dari Babinsa Desa Sifnana, tempat tinggal Benediktus. Mereka mencurigai ada kejanggalan, lantaran ia sering memakai masker dan baju lengan panjang.
Sebelum dirujuk ke rumah sakit, Benediktus mengeluhkan batuk disertai sesak nafas dan mengalami sakit pada ulang belakang. Saat ini, pemuda berusia 19 tahun itu dinyatakan suspect corona.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pemuda berusia 19 tahun ini masih harus menjalani pemeriksaan dan serangkaian tes laboratorium untuk memastikan ia positif terjangkit virus Wuhan itu.
“Pihak RSUD Margretty akan meminta alat dari Ambon untuk pengiriman Sputum ke Surabaya dan tim medis akan menunggu hasil laboratorium, jika dalam pemeriksaan laboratorium dan ditemukan virus corona, baru pasien bisa dinyatakan positif terjangkit virus corona,” kata Edwin, Kamis, (13/2).
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dr. Novita Tilukay menyebutkan, kondisi Benediktus masih dalam batas normal. Sembari menunggu hasil laboratorium di Surabaya, Edwin meminta masyarakat tak perlu panik, hal itu lantaran, penyebaran informasi di sosial media perihal warga Desa Sifnana yang terjangkit corona belum bisa dibuktikan.
ADVERTISEMENT
“Untuk memperjelas status kesehatan dari pasien maka harus menunggu hasil tes laboratorium. Pihak terkait harus menghentikan penyebaran berita tentang adanya masyarakat Desa Sifnana yang terinfeksi virus corona agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat,” tegasnya.