Aplikasi Pemilu untuk Tunarungu Buatan Mahasiswa IPB Juara Apps Challenge 2018

Konten Media Partner
24 April 2018 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Pemilu untuk Tunarungu Buatan Mahasiswa IPB Juara Apps Challenge 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Tel-U, Ade Irma Susanty, Ph.D, menyerahkan hadiah kepada Tim IPB yang menjadi juara satu Apps Challenge 2018 (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Kompetisi pembuatan aplikasi (Apps Challenge) 2018 hasil kerjasama Telkom University (Tel-U) dan KPU Jabar memunculkan juara pertama dari kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tim dari kampus IPB terdiri dari Fajar Maulana, Wardiman Perdian, dan Yasmin. Mereka membuat aplikasi bernama Suarakami, aplikasi yang khusus dibikin untuk memfasilitasi disabilitas tunarungu. Fajar dkk berhak mendapat hadiah Rp15 juta.
Perwakilan panitia yang juga dosen Tel-U, Dedi Kurnia, mengatakan tim IPB berhasil menyisihkan 22 tim yang mendaftar Apps Challenge 2018.
Kemudian mereka masuk lima besar yang terdiri dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom).
Keputusan tersebut hasil penilaian dewan Juri yang terdiri dari Komisioner KPU Jabar H Ferdhiman Bariguna, Pakar Informatika Dr Maman Abdurrohman (Dekan Fakultas Informatika Telkom University), dan Billy Birlan Purnama dari GERKATIN (Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia).
ADVERTISEMENT
Pengumuman kompetisi dengan teman “Kesetaraan Disabilitas dalam Politik” ini dilakukan di Hotel Ibis Budget, Jalan Asia Afrika, Bandung, Selasa (24/4/2018).
“Kriteria lomba aplikasi ini meliputi bisa digunakan untuk pemilu di Jawa Barat, harus memudahkan akses bagi disabilitas tunarungu, dan memiliki nilai manfaat,” kata Dedi Kurnia.
Sementara anggota dewan juri dari KPU, Ferdhiman Bariguna mengatakan, kerjasama dengan Tel-U ini khusus untuk memfasilitasi difabel tunarungu. Untuk difabel lainnya, misalnya tunanetra, pihaknya bekerjasama dengan kampus lain, antara lain Unikom dan UPI.
Tujuan lomba ialah untuk meningkatkan partisipasi pemilih khususnya di kalangan difabel pada Pilkada Serentak 2018 yang di dalamnya terdapat pemilihan gubernur Jabar dan pilkada kabupaten/kota.
“Untuk meningkatkan partisipasi pemilih masih harus ditingkatkan khususnya disabelitas, kita inisasi dengan kerjasama ini, ajak Tel-U, ajak profesional, mahasiswa dan para pelaku di bidang aplikasi. Dengan kampus lain kita juga lakukan kerjasama,” kata Ferdiman.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kompetisi tersebut menghasilkan produk menarik. Antara lain, ada peserta yang menggunakan Android untuk mengkonversi bahasa lisan menjadi tulisan, sehingga tunarungi yang pendengarannya terbatas bisa melihat informasi terkait pemilu melalui aplikasi.
“Ada peserta yang mengkonversi bahasa lisan ke bahasa isyarat, sehingga aplikasi tersebut ada konverternya. Ini menarik,” katanya.
Terkait aplikasi yang dibuat mahasiswa IPB, ia mengatakan mereka menggunakan pendekatan sains dalam mefasilitasi tunarungu. Ia berharap, ke depan aplikasi tersebut terus ditingkatkan dan menjadi standar yang dipakai untuk memfasilitasi tunarungu dalam mengakses pemilu. (Iman Herdiana)