Diduga Ada 4 Kapal Tanker Pertamina yang Terbakar di Banjarmasin

Konten Media Partner
25 Mei 2018 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Kobaran api melumat kapal tanker KM Srikandi 511 milik PT Pertamina ketika bongkar muatan solar 4.000 kiloliter di depot Terminal BBM Banjarmasin, perairan Sungai Barito pada Jumat (25/5) sekitar pukul 02.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dihimpun banjarhits.id, kebakaran menjelang sahur itu mengakibatkan 4 unit kapal terbakar. Keempatnya adalah satu unit kapal Self Propelled Oil Barge (SPOB) Srikandi 511 dengan muatan solar kurang lebih 4.000 kiloliter yang terbakar habis; satu unit kapal SPOB Gonaya III terbakar bagian belakang kapal.
Kemudian, satu unit kapal SPOB Najeha terbakar bagian luar kapal dan satu unit kapal SPOB AJB 03 terbakar bagian luar kapal. Alhasil, ada 4 unit kapal tanker Pertamina yang dilumat api dengan kerusakan bervariasi. Kerusakan paling parah di KM Srikandi 511 dengan kapten kapal bernama Lekius Sefnat Hidede.
SPOB Srikandi 511 sedang bertambat di dermaga 3 Pertamina ketika bongkar muatan solar ke depot Terminal BBM Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
“Saat itu piket jaga mualim 2 melakukan kontrol bongkar muatan tersebut. Tiba-tiba ada api yang menyambar dari kapal tugboat yang sandar di belakang SPOB Srikandi,” kata seorang saksi, Joni Herman, Jumat (25/5).
Menurut Joni, api sempat berkobar di atas air menuju ke tangki 4 dan mualim 2 mencoba menghubungi orang depot BBM karena api cepat menyambar ke tangki 3 sebelah kanan KM Srikandi 511.
Melihat api terus membesar, masing-masing kru kapal menyelamatkan diri. Adapun SPOB Gonaya III, SPOB Najeha, dan SPOB AJB 03 yang sedang tambat di pangkalan SADP melepas tali jangkar agar hanyut ke tengah Sungai Barito.
Meski begitu, api sempat menyambar ke 3 kapal tanker yang hanyut ke tengah perairan Sungai Barito itu. Ketiga kapal yang tidak mengalami kerusakan parah dibawa docking.
ADVERTISEMENT
Staf humas Pertamina MOR VI Kalimantan, Alicia Irzenova, belum bisa memastikan kronologis kebakaran dan kerugian materiil. Ia pun membantah ada 4 unit kapal tanker terbakar. Pihaknya masih berfokus mengamankan suplai BBM pasca insiden tersebut.
“Kami fokus supply BBM masyarakat dulu yang lebih urgent,” ujar Alicia. (Hanafi | Diananta)