Cegah Pneumonia dengan Vaksin PCV15, Begini Cara Mendapatkannya

Konten Media Partner
3 Mei 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(ki-ka) Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM, selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa PAPDI; Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPD, K-KV, FINASIM, FACP selaku Ketua Umum PB PAPDI; dan dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC, selaku Anggota Bidang Pengembangan Profesi dan Penelitian PAPDI.
zoom-in-whitePerbesar
(ki-ka) Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM, selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa PAPDI; Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPD, K-KV, FINASIM, FACP selaku Ketua Umum PB PAPDI; dan dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC, selaku Anggota Bidang Pengembangan Profesi dan Penelitian PAPDI.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah mengumumkan pembaruan rekomendasi jadwal vaksinasi dewasa di tahun 2024 dengan menambahkan vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15). Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.
ADVERTISEMENT
Penambahan vaksin PCV15 melengkapi 22 jenis vaksin yang direkomendasikan PAPDI bagi kalangan dewasa mulai dari usia 18 tahun hingga lansia, sebagai bagian dari upaya memperkuat perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
“Pemberian vaksin merupakan langkah penting dalam upaya perlindungan kesehatan masyarakat. Memahami hal ini, PAPDI berkomitmen untuk terus menyediakan rekomendasi vaksin yang terkini dan berbasis bukti ilmiah, untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satunya, dengan penambahan vaksinasi PCV15 dalam rekomendasi jadwal vaksin dewasa tahun 2024," ujar Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, Jumat (3/5).
Sally melanjutkan, salah satu penyakit yang dapat dicegah penyebarannya melalui vaksinasi adalah pneumonia. Pneumonia merupakan peradangan jaringan paru yang utamanya disebabkan oleh berbagai virus, bakteri, dan jamur. Salah satu penyebab penting dari penyakit ini yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus), yang memiliki lebih dari 100 serotipe dan beberapa di antaranya menyebabkan infeksi parah seperti Serotipe 3, 22F, dan 33F.
ADVERTISEMENT
Saat ini di Indonesia, pneumonia menjadi salah satu dari sepuluh kasus rawat inap terbanyak dengan perkiraan biaya pengobatan rata-rata lebih dari 18 juta rupiah untuk rawat inap selama 6 hari.
Sementara berdasarkan data BPJS, pneumonia menjadi salah satu penyakit dengan beban biaya tertinggi. Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan untuk menekan tingginya tingkat kasus dan sebagai upaya pencegahan terhadap pneumonia adalah dengan melakukan vaksinasi PCV.
“Ada berbagai faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada dewasa, seperti faktor umur, pekerjaan, gaya hidup, kondisi kesehatan, atau karena bepergian. Risiko pneumonia juga semakin tinggi apabila memiliki kondisi medis tertentu. Padahal, berbagai studi menunjukkan bahwa vaksinasi pneumonia pada orang dewasa dapat membantu menurunkan risiko dari penyakit berbahaya ini," tutur Anggota Bidang Pengembangan Profesi dan Penelitian PAPDI, dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC.
ADVERTISEMENT
"Selain mencegah pneumonia, vaksinasi PCV juga dapat membantu mencegah beberapa penyakit lain, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus," sambungnya.
Inilah mengapa, PCV menjadi salah satu vaksin yang direkomendasikan PAPDI untuk diberikan ke masyarakat populasi dewasa, guna menekan angka penularan pneumonia.
Rekomendasi ini diberikan berdasarkan hasil studi terhadap kemanjuran dari berbagai penelitian yang membuktikan vaksin PCV15 menunjukkan pembentukan antibodi yang baik pada orang dewasa dan lansia.
Urgensi pemberian vaksin pneumonia bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan dalam negeri seperti mudik, serta luar negeri, seperti Umrah dan Haji dijelaskan lebih lanjut oleh Penasihat Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM,
ADVERTISEMENT
“Bagi yang sebentar lagi akan melaksanakan Haji maupun Umrah, dianjurkan untuk mendapatkan setidaknya 1 dosis vaksin PCV, selain vaksin meningitis dan polio (untuk area tertentu) yang memang telah diwajibkan. Vaksin PCV tidak memerlukan booster kecuali diperlukan," ujarnya.
Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan para jemaah dan melindungi mereka dari risiko pneumonia, sebagai penyakit yang sering ditemukan selama musim Haji. Diharapkan, perlindungan yang lebih efektif dapat tercapai melalui kehadiran PCV15.
Vaksin PCV15 telah tersedia di berbagai rumah sakit di Indonesia dan dapat dibeli dengan bebas sesuai rekomendasi dokter. Cara mendapatkan vaksin ini tergantung pada ketersediaan dan ketentuan rumah sakit.
Umumnya, rumah sakit menyediakan vaksin PCV15 dengan melakukan reservasi terlebih dahulu. Reservasi dapat dilakukan di mana saja. Biasanya rumah sakit memberikan beberapa pertanyaan ketika reservasi vaksin seperti umur, jenis kelamin, alergi obat, dan riwayat penyakit.
ADVERTISEMENT