Menghias Tote Bag, Cara Anak Down Syndrome di Surabaya Rayakan Hardiknas

Konten Media Partner
2 Mei 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak down syndrome sedang menghias tote bag. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak down syndrome sedang menghias tote bag. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Revan terlihat antusias menghias tote bag berwarna putih. Menggunakan kuas, penyandang down syndrome ini menghias tote bag dengan warna biru dan kuning. Meski tak berbentuk dan hanya berupa coretan, namun dalam imajinasi Revan, hiasan itu adalah tokoh kartun Spongebob dan sahabatnya, Patrick.
ADVERTISEMENT
"Bikin Spongebob dan Patrick," ujar Revan antusias, kepada Basra, Kamis (2/5).
Revan merupakan satu dari 100 anak down syndrome yang mengikuti kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Jawa Timur. 100 anak down syndrome tersebut merayakan Hardiknas dengan menghias tote bag.
"Konsepnya melukis di atas kanvas, tapi akhirnya kita pakai tote bag agar bisa langsung dibawa pulang dan dipakai anak-anak. Mereka pasti senang ya pakai tote bag dengan hiasan yang mereka bikin sendiri," ungkap Mustika Nawangwulan, Area Manager ZAP Premier Jatim & Bali.
"Ini merupakan kegiatan untuk peringatan Hari Pendidikan Nasional. Kami menggandeng BK3S, jadi 80 anak down syndrome merupakan binaan BK3S Jatim sedangkan 20 anak down syndrome lainnya dari komunitas ojol perempuan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum BK3S Jatim Dr. Pinky Saptandari, M.A menuturkan, kegiatan ini merupakan sebuah komitmen untuk menyediakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak spesial tersebut.
"Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya dapat mengembangkan bakat mereka, tetapi juga merasa dihargai dan diterima di masyarakat," ujar Pinky.
Pinky menegaskan, perayaan Hari Pendidikan Nasional bersama anak-anak spesial ini bukan hanya tentang memberikan penghargaan pada prestasi mereka, tetapi juga tentang mengakui hak mereka untuk pendidikan yang setara dan berkualitas.