Otak Anak Umur 2 Tahun Sudah Mencapai 80 Persen Seperti Otak Orang Dewasa

Konten Media Partner
12 Mei 2024 7:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi otak manusia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi otak manusia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua tahun pertama usia anak menjadi momen penting bagi tumbuh kembangnya. Sehingga di masa ini cukup penting dilakukan pemantauan pada anak.
ADVERTISEMENT
“Hingga umur 2 tahun, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat. Bahkan, otak anak umur 2 tahun sudah mencapai 60 hingga 80 persen seperti otak orang dewasa, “ tutur Dr Mira Irmawati SpA(K), dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran (FK) Unair.
Ada pun pemantauan terhadap pertumbuhan anak meliputi berat dan tinggi badan serta lingkar kepala. Mira menyatakan bahwa panduan pengukuran dan ukuran ideal telah tertera pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para orang tua untuk senantiasa membaca dan memperhatikan panduan tersebut dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
Selain aspek pertumbuhan, orang tua juga perlu melakukan pemantauan terhadap aspek perkembangan anak. Aspek tersebut meliputi kemampuan motorik (tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, memegang, dan menulis), kemampuan sosial (mengenali orang dan bergaul), serta kemampuan bicara dan berbahasa (mengoceh, berbicara, bercerita, serta memahami lawan bicara).
ADVERTISEMENT
Mira mengaku kerap menjumpai orang tua yang mengeluh ketika memiliki anak yang mengalami keterlambatan dalam beberapa aspek perkembangan. Tidak jarang orang tua tersebut kebingungan bahkan berspekulasi buruk terkait penyebab keterlambatan tersebut. Padahal, menurut Mira, seharusnya para orang tua kembali melihat ke akar permasalahannya, yaitu kenormalan pertumbuhan anak.
Mira menjelaskan bahwa perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Jika terdapat masalah pada aspek perkembangan, maka sebaiknya orang tua memperhatikan apakah aspek pertumbuhan anak telah terpenuhi seluruhnya. Oleh karena itu, selanjutnya Mira menekankan pentingnya keseimbangan nutrisi dan stimulasi pada anak.
Nutrisi mengambil peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Mira menjelaskan bahwa nutrisi mendukung perkembangan fisik seperti pembentukan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk melawan penyakit dan infeksi. Di samping itu, nutrisi mempunyai peran utama sebagai pemberi energi agar anak mampu beraktivitas secara maksimal dalam masa perkembangan.
ADVERTISEMENT
Selain energi, anak memerlukan stimulus untuk berkembang. Umumnya, stimulus berupa rangsangan agar anak mencapai kemampuan-kemampuan dalam aspek perkembangan. Misalnya, anak memerlukan stimulus berupa komunikasi dua arah untuk merangsang kemampuan sosial dan berbahasa.