Pertamina RU VI Balongan Simulasi Evakuasi saat Keadaan Darurat

Konten Media Partner
10 Oktober 2022 21:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina RU VI Balongan menggelar sosialisasi dan simulasi keadaan darurat. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina RU VI Balongan menggelar sosialisasi dan simulasi keadaan darurat. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Indramyu - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, menggelar sosialisasi keadaan darurat dan simulasi evakuasi kepada masyarakat terdekat dari Kilang Balongan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan berlangsung di gedung Patra Ayu Perumahan Bumi Patra Indramayu, Senin (10/10/2022). Dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Balongan, aparat dari empat desa yakni dari Desa Balongan, Desa Majakerta, Desa Sukaurip dan Desa Sukareja, RT, dan tokoh masyarakat, serta TNI Polri di sektor wilayah Kecamatan Balongan.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Imam Rismanto, menyampaikan, sosialisasi ini diadakan guna menyampaikan kepada warga terkait sirine yang telah dipasang di 4 titik, di antaranya di Blok Wisma Jati Desa Sukaurip, Blok Kesambi Desa Balongan, Desa Majakerta, dan di Jetty Propylene.
Imam menuturkan sosialisasi ini juga bertujuan untuk mengedukasi warga apabila mendengar sirene berbunyi selama 3 menit secara terus menerus dengan jeda 10 detik, maka sedang terjadi keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kata Imam, dalam sosialisasi ini juga dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat, di antaranya tidak panik, memastikan kompor tidak menyala apabila sedang memasak, mencabut regulator, memastikan peralatan listrik seluruhnya dalam keadaan off sebelum meninggalkan rumah, mengunci rumah, serta keluar mengikuti jalur evakuasi dan titik kumpul yang sudah ditentukan.
Lebih lanjut Imam Rismanto menyampaikan, selain sosialisasi, kegiatan simulasi juga akan dilakukan pada 25 Oktober 2022 mendatang, yang akan melibatkan pihak eksternal.
Sementara itu, Rudi Hermawan selaku Section Head Emergency and Insurance HSSE RU VI dalam kesempatan tersebut menyampaikan, nantinya sirine keadaan darurat ini akan dinyalakan setiap 3 bulan sekali, tepatnya setiap Jumat pagi jam 06.30 WIB, hal ini dilakukan juga sebagai pengetesan dan pengecekan rutin sirine dalam keadaan baik dan bisa aktif sesuai fungsinya.
ADVERTISEMENT
"Setelah sosialiasi dan simulasi kami harap masyarakat sekitar menjadi paham apabila terjadi keadaan darurat dan langkah-langkah evakuasi yang harus dilakukan," tukas Rudi.***