Memahami Sejarah dan Perbedaan Tahun Hijriah dan Tahun Masehi

Dhenty Meviaa
Mahasiswa S1 Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Berbagi pengetahuan dan wawasan.
Konten dari Pengguna
23 Juli 2023 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhenty Meviaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun Hijriah dan Tahun Masehi adalah dua sistem penanggalan yang digunakan oleh manusia untuk mengatur waktu dan menghitung tahun. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu melacak peristiwa penting dalam sejarah, tetapi mereka memiliki sejarah dan perbedaan yang menarik.
Contoh kalender masehi. Foto: Dok. Pribadi

Sejarah Tahun Hijriah dan Tahun Masehi

ADVERTISEMENT

Sejarah Tahun Hijriah

Tahun Hijriah adalah sistem penanggalan yang digunakan dalam agama Islam. Penetapan kalender Islam dimulai saat Gubernur Abu Musa Al-Asyari mengungkapkan kebingungannya terkait surat yang tidak memiliki tahun. Khalifah Umar kemudian membentuk tim yang terdiri dari beberapa sahabat untuk menyusun kalender Islam. Setelah beberapa usulan, akhirnya diputuskan bahwa awal tahun Islam adalah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Bulan Muharram dipilih sebagai bulan pertama dalam kalender Islam karena merupakan awal dari peristiwa hijrah tersebut. Dengan demikian, Muharram menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriyah.
Unta di padang pasir, sumber: unsplash

Sejarah Tahun Masehi

Kalender Masehi, atau Kalender Gregorian, diperkenalkan sebagai pengganti Kalender Julian pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII. Kalender ini berdasarkan pada kelahiran Yesus Kristus, dengan tahun 1 Masehi ditetapkan sebagai perkiraan waktu kelahirannya. Kalender Masehi saat ini adalah sistem penanggalan yang paling umum digunakan di seluruh dunia, digunakan untuk mengatur peristiwa sejarah, perayaan agama, dan aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Tahun Hijriah dan Tahun Masehi

Tahun hijriah dan tahun masehi. Foto: Dok. Pribadi
1. Awal Tahun: Tahun Hijriah dimulai pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah (1 Muharram), sedangkan Tahun Masehi dimulai pada 1 Januari.
2. Jumlah hari dalam satu tahun: Tahun Hijriah terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari dalam satu tahun sekitar 354 atau 355 hari sedangkan Tahun Masehi terdiri dari 12 bulan dengan 365 atau 366 hari, tergantung pada tahun kabisat atau tidak.
3. Bulan dalam satu tahun: Tahun Hijriah terdiri dari 12 bulan yang bernama Muharram, Safar, Rabiul-Awwal, Rabiul-Akhir, Jumadil-Awwal, Jumadil-Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah, sedangkan Tahun Masehi terdiri dari 12 bulan dengan nama Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember.
Beribadah, sumber: unsplash
4. Penting bagi umat Islam: Tahun Hijriah menjadi penting bagi umat Islam karena digunakan sebagai acuan waktu untuk melaksanakan ibadah dan ritual dalam Islam, sedangkan Tahun Masehi lebih umum digunakan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
5. Tahun kabisat: Tahun Hijriah memiliki sistem tahun kabisat berdasarkan kalender lunar yang terdiri dari 355 hari, sehingga tidak sama dengan tahun kabisat pada kalender Masehi yang terdiri dari 366 hari.
Bulan sabit, sumber: pexels
6. Perhitungan awal bulan: Perhitungan awal bulan dalam Tahun Hijriah didasarkan pada pengamatan hilal (tanda bulan sabit pertama), sementara dalam Tahun Masehi tidak menggunakan pengamatan hilal namun digunakan perhitungan astronomi.
7. Kegunaan: Tahun Hijriah digunakan sebagai acuan dalam kalender Islam, sementara Tahun Masehi digunakan sebagai acuan pada kalender dunia internasional dan nasional.
Demikianlah penjelasan mengenai sejarah dan perbedaan tahun Hijriah dan tahun Masehi. Dengan memahami sejarah dan perbedaan antara Tahun Hijriah dan Tahun Masehi, kita dapat menghargai pentingnya kedua sistem penanggalan tersebut dalam melacak peristiwa penting dalam sejarah.
ADVERTISEMENT