Upaya Teknologi untuk Menangani Sampah

Jakarta Smart City
Mewujudkan ekosistem kota cerdas 4.0
Konten dari Pengguna
14 Maret 2018 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jakarta Smart City tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Upaya Teknologi untuk Menangani Sampah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sampah merupakan salah satu permasalahan paling kompleks di Ibukota. Setidaknya 7.000 ton sampah dihasilkan setiap harinya dari perumahan, restoran, kantor, dan berbagai tempat lainnya. Pemprov DKI Jakarta terus berupaya membantu kota Jakarta untuk mengatasi persoalan tersebut dengan pengelolaan sampah melalui pemanfaatan teknologi. Berikut beberapa teknologi agar sampah dapat ditangani dengan lebih cerdas, efektif, dan efisien.
ADVERTISEMENT
1. Bank Sampah Fasilitas bank sampah memudahkan masyarakat dan pemerintah mengelola sampah agar mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, dan memanfaatkan kembali sampah yang bisa didaur ulang. Warga juga dapat menghasilkan uang dengan menukar sampah yang telah dipilah dengan sejumlah uang tabungan sesuai berat dan jenis sampah. Hingga akhir tahun 2017, terdapat 674 bank sampah yang terdapat di seluruh Jakarta.
2. Truck Compactor dan Pelacak Sampah (Tracking Garbage) Truck Compactor mengangkut sampah dengan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan truk konvensional. Desainnya memungkinkan truk ini mengangkut sampah yang bebas bau serta tidak tercecer. Kapasitas bak sampah yang berukuran 10 meter kubik ini dapat mengangkut sampah sebanyak 30 meter kubik, atau tiga kali lipat dari volume awalnya. Selain itu, sebanyak 1.391 unit kendaraan pengangkut sampah yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga dilengkapi GPS Tracking System yang terhubung dengan portal Jakarta Smart City, sehingga mobilitasnya dapat diawasi.
ADVERTISEMENT
3. L-Box L-Box adalah alat pemusnah sampah yang hemat energi dan ramah lingkungan. Alat ini dapat membakar 1,5 ton sampah dengan sistem bara dan ionisasi dalam ruang penguraian, dan gas buangnya disirkulasikan dengan air terlebih dahulu sehingga tidak mencemari udara. L-Box dipasang di beberapa pulau Kepulauan Seribu (Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Harapan, dan Pulau Sebira) oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan diinstalasi oleh Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kepulauan Seribu.
4. Intermediate Treatment Facility (ITF) ITF adalah tempat pengolahan sampah sementara sebelum sampah dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi incinerator yang dapat membakar hingga 1.000 ton sampah hanya dalam waktu 1-2 jam. Incinerator menyisakan sedikit emisi (5% dari total sampah) dan dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik (30 kWh/ton sampah) sehingga teknologi ini sangat ramah lingkungan. ITF rencananya akan diinstalasi di lima titik di Ibukota.
ADVERTISEMENT
5. Kanal Pengaduan Resmi Pemprov DKI Jakarta Laporan atau pengaduan terkait sampah, seperti laporan buang sampah tidak pada tempatnya, dapat diajukan pada kanal-kanal berikut:
Upaya Teknologi untuk Menangani Sampah (1)
zoom-in-whitePerbesar
Itulah beberapa teknologi yang telah/akan diterapkan dalam mengelola sampah di Ibukota. Harapannya, berbagai upaya ini juga didukung oleh partisipasi dari berbagai elemen masyarakat sehingga target Jakarta bebas sampah di tahun 2020 akan terwujud.
***
Artikel terbaru tentang Jakarta Smart City bisa diakses melalui smartcity.jakarta.go.id. Pastikan juga mengikuti media sosial berikut untuk informasi terkini tentang Jakarta Smart City.