Gelar Buka Bersama, Kagama Bali Dorong Kebersamaan dalam Keberagaman

Konten Media Partner
30 Maret 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Kagama Bali IGN Agung Diatmika saat memberikan sambutan dalam acara Buka Bersama Kagama Bali 2024 di Warung Kubukopi, Denpasar, Jumat (29/3) - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Kagama Bali IGN Agung Diatmika saat memberikan sambutan dalam acara Buka Bersama Kagama Bali 2024 di Warung Kubukopi, Denpasar, Jumat (29/3) - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Bali menggelar acara buka bersama di Bulan Ramadhan pada Jumat (29/3/2024). Acara di Warung Kubukopi Denpasar ini dihadiri puluhan anggota lintas angkatan dan jurusan.
ADVERTISEMENT
Ketua Kagama Bali IGN Agung Diatmika menyebut, acara itu dimaksudkan untuk merekatkan ikatan kekeluargaan anggota Kagama. “Disini kita sudah terbiasa dengan anggota yang memiliki keberagaman latar belakang agama tapi tetap saling menghormati,” katanya.
Keberagaman itu, kata notaris senior ini, semestinya bisa dikelola bersama untuk menjadi modal memajukan bangsa. “Sesuai dengan moto kagama, yaitu guyub, rukun dan migunani,” tegasnya.
Suasana Buka Bersama Kagama Bali 2024 di Warung Kubukopi, Denpasar, Jumat (29/3) - IST
Dia mengingatkan bahwa pasca pemilu 2024, akan banyak agenda-agenda politik yang bisa memecah masyarakat dalam berbagai kepentingan. Karena itu, kebersamaan dalam keberagaman perlu dimaknai pula dalam situasi pilihan-pilihan yang berbeda tapi tetap dalam ikatan keluarga bangsa.
Sementara budayawan Arya Suharja yang diminta memberikan renungan Ramadhan mengungkap, dalam berbagai agama selalu ada cara-cara untuk mendisiplinkan fisik manusia agar tetap di bawah kendali spiritualitas. “Bentuknya bisa bermacam-macam tetapi tujuannya sama,” katanya.
Budayawann Arya Suhardja saat memberikan renungan dalam acara Buka Bersama Kagama Bali 2024 di Warung Kubukopi, Denpasar, Jumat (29/3) - IST
Kendali spiritual, tegasnya, menjadi kian penting di tengah kehidupan dunia yang semakin materialistis dan membuat manusia gampang terjebak di dalamnya. Di sisi lain, kendali itu akan mengarahkan pada kepedulian yang lebih tinggi kepada sesama manusia.
ADVERTISEMENT
“Seperti yang dilakukan nyama (saudara-red) muslim melalui ibadah puasa, ego ditundukkan agar mencapai hal-hal yang lebih mulia dan lebih tinggi daripada sekedar pencapaian fisik semata,” tegasnya.
( kanalbali / RFH )