AS Bakal Naikkan Tarif Impor Produk China, Mobil Listrik sampai Alat Medis

13 Mei 2024 7:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 2 Juli 2024 16:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan mengumumkan tarif impor terbaru AS terhadap barang dari China untuk sektor-sektor strategis, termasuk kenaikan tarif kendaraan listrik (EV).
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters, Senin(13/5), salah satu sumber dari tiga orang yang mengetahui persoalan ini, mengatakan Biden akan mempertahankan tarif yang sudah ada pada banyak barang China yang ditetapkan oleh mantan Presiden Donald Trump.
Namun, pemerintah AS akan menambah tarif baru untuk semikonduktor dan peralatan tenaga surya, serta menaikkan tarif kendaraan listrik, sampai pasokan medis buatan China seperti jarum suntik dan alat pelindung diri juga terkena tarif tambahan.
"Dalam merevisi apa yang disebut 'tarif Pasal 301,' pemerintahan Biden memusatkan perhatian pada industri-industri yang dianggap memiliki daya saing strategis dan keamanan nasional," kata salah satu sumber dikutip dari Reuters, Senin (13/5).
Pembaruan tarif yang telah lama ditunggu-tunggu ini muncul setelah sejumlah anggota parlemen menyerukan kenaikan besar-besaran terhadap tarif kendaraan asal China. Saat ini, kendaraan ringan buatan China yang diimpor relatif sedikit.
ADVERTISEMENT
"Tarif kendaraan listrik China kira-kira akan meningkat empat kali lipat berdasarkan rencana baru Biden," tulis laporan Wall Street Journal, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
PT BYD Motor Indonesia (BYD) menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT SuryaciptaSwadaya terkait pembangunan pabrik mobil listrik. Foto: Dok. Suryacipta Swadaya
Sementara Ketua Komite Perbankan Senat Sherrod Brown ingin pemerintahan Biden segera melarang kendaraan listrik China karena khawatir kendaraan tersebut menimbulkan risiko terhadap data pribadi orang Amerika.
Biden sendiri bersiap bersaing di Pilpres AS November nanti. Pesaingnya, Donald Trump juga menyiapkan kebijakan serupa atas barang-barang impor dari China. Bahkan kandidat Partai Republik itu telah mengusulkan menaikkan tarif impor sebesar 60 persen terhadap semua produk China. Meski rencana Trump itu menurut para pejabat Gedung Putih terlalu blak-blakan dan rentan memicu inflasi.
Kebijakan AS tersebut dapat mengundang respons pembalasan dari China di tengah ketegangan kedua negara besar tersebut. Penerapan tarif produk China yang ditetapkan oleh Trump selama masa kepresidenannya pada tahun 2017-2021 menjadi awal perang tarif antara AS dengan China.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2022, Biden meluncurkan tinjauan terhadap kebijakan era Trump berdasarkan Pasal 301 undang-undang perdagangan AS. Bulan lalu, ia menyerukan tarif AS yang lebih tinggi terhadap produk-produk logam China, dengan produk-produk yang ditargetkan cukup spesifik dan diperkirakan lebih dari USD 1 miliar pada produk baja dan aluminium.