Bandara Kertajati Beroperasi Penuh, Menhub Targetkan 12 Juta Penumpang di 2024

29 Oktober 2023 16:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang berjalan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (29/10/2023). Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang berjalan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (29/10/2023). Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati kembali melayani penerbangan domestik hingga internasional. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, salah satu alasan pemerintah menghidupkan Bandara Kertajati, supaya pesawat besar seperti Boeing 777 bisa mendarat dengan mulus.
ADVERTISEMENT
"Kita butuh runway yang lebih panjang dari Bandara Husein, supaya pesawat besar seperti Boeing 777 bisa mendarat sehingga penerbangan dari luar negeri baik dari Asia, Eropa, dan negara lainnya, bisa langsung mendarat di Jawa Barat. Maka itu penerbangan kita pindah ke Bandara Kertajati," kata Budi dalam keterangan resminya, Minggu (29/10).
Tak hanya itu, pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati juga dilakukan untuk meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
Bandara Kertajati tercatat memiliki luas lahan sebesar 1.800 hektare, dengan luas terminal penumpang 121.000 meter persegi dan terminal kargo 90.000 meter persegi, serta panjang runway 3.000 meter x 60 meter. Bandara ini diproyeksikan dapat melayani sebanyak 5,6-12 juta penumpang per tahun hingga 2024, dan diproyeksikan mencapai 29,3 juta penumpang per tahun pada 2032.
ADVERTISEMENT
Setelah pengalihan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati, setiap harinya ada sebanyak 16 penerbangan dengan kapasitas tempat duduk sebesar 32.760 pax per minggu atau 4.680 pax per hari (datang dan berangkat).
“Saya mengharapkan semua stakeholder, baik itu Kementerian/Lembaga, pemerintah Daerah, Dinas Pariwisata, pelaku usaha hotel, travel, serta unsur terkait lainnya, mendukung penuh kegiatan penerbangan di Bandara Kertajati. Karena, dengan semakin baiknya konektivitas diharapkan akan meningkatkan perekonomian dan potensi wisata yang akan mendorong kesejahteraan masyarakat, serta mempersatukan Indonesia,” ujar Menhub.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyebut potensi penerbangan haji dan umrah melalui Bandara Kertajati sangat baik dan akan semakin meningkat.
"Jawa Barat merupakan provinsi dengan jemaah haji terbanyak. Untuk itu akan kita optimalkan tahun depan seiring dengan adanya kuota tambahan. Kami juga mengimbau penyelenggara umrah dan calon jemaah umrah turut memanfaatkan dan meramaikan Bandara Kertajati," kata Hilman.
ADVERTISEMENT
Terdapat tujuh rute yang dialihkan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati yaitu tujuan Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), Batam (BTH), Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), serta Palembang (PLM). Ketujuh rute tersebut dilayani pesawat jet maskapai Citilink, AirAsia, serta Super Air Jet.
Sementara itu, rute penerbangan luar negeri tujuan Kuala Lumpur, Malaysia telah beroperasi sejak pertengahan Mei 2023, serta penerbangan umrah dan haji.
Aksesibilitas dari dan ke Bandara Kertajati semakin mudah dan cepat dengan adanya Tol Cisumdawu. Serta terdapat beragam pilihan moda transportasi massal antara lain Bus Damri, travel, taksi dan mikro bus dari sejumlah titik di kawasan Bandung Raya dan daerah lainnya seperti: Sumedang, Cirebon, Kuningan, Karawang, Majalengka, Tasikmalaya, Indramayu, Cimahi, Purwakarta, Subang, Ciamis, Banjar, serta Pangandaran.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, setelah dilakukannya pengalihan penerbangan, Bandara Husein Sastranegara Bandung masih tetap melayani angkutan niaga berjadwal dalam negeri jenis propeler dengan rute intra Jawa dan Lampung, serta penerbangan charter.
Pada penerbangan perdana hari ini, tingkat keterisian (okupansi) penumpang pesawat mencapai 70 s.d. 80 persen, khususnya di rute favorit seperti Denpasar, Medan, serta Balikpapan. Diproyeksikan, okupansi akan semakin meningkat pada masa peak season yaitu libur natal dan akhir tahun.