Bank Mandiri Harap Penyaluran Kredit Masih Tumbuh 13-15 Persen di 2024

30 April 2024 17:38 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank Mandiri. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank Mandiri. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2024 ini masih terjaga di kisaran 13-15 persen, meskipun ada pengetatan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang memengaruhi likuiditas perbankan.
ADVERTISEMENT
Hal ini seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI atau BI 7 days repo rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen untuk mengatasi pelemahan nilai tukar Rupiah.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan sejak kuartal IV 2023 perusahaan menetapkan panduan pertumbuhan kredit diproyeksikan tumbuh 13-15 persen.
"Kita memperkirakan kondisi pasar yang sangat dinamis, namun seperti yang kita lihat dari hasil kuartal I tahun ini kita sudah berada di kisaran 20,1 persen yang tentunya secara bank only kita akan fokus mempertahankan capaian tersebut," jelasnya saat konferensi pers, Selasa (30/4).
Darmawan melanjutkan, apabila memungkinkan perusahaan juga akan menjaga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan tren biaya dana atau cost of fund yang lebih kompetitif untuk mendukung kinerja bottom line.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia juga mengatakan sektor-sektor yang prospektif untuk penyaluran kredit Bank Mandiri masih secara tradisional mendukung kinerja perusahaan selama ini, yakni sektor perkebunan, makanan dan minuman, energi, logistik dan healthcare.
"Ini merupakan sektor-sektor yang terus sejalan dengan Mandiri, bagaimana menjalankan penguatan core competence sebagai wholesale bank yang terus didekati dengan penguatan value chain yang berbasis ekosistem di seluruh wilayah Indonesia," jelas Darmawan.
Darmawan mengatakan, Bank Mandiri juga sudah melakukan stress test terhadap dinamika global dan hasilnya industri perbankan Indonesia masih cukup resilien terhadap skenario moderat to worse, termasuk Bank Mandiri
Komisaris Utama/Independen M. Chatib Basri dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kanan) saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri. Foto: Bank Mandiri
"Dari berbagai rasio terkait likuiditas masih di atas requirement, jadi standar apakah liquidity coverage ratio 1 bulan atau permodalan masih di atas standar di atas 18 persen dan secara profitability ROI di atas 15 persen kisarannya masih baik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Secara kualitas kita tidak melihat pemburukan masif karena secara moderat menuju ke worse kisaran kurs di atas Rp 17.000 pun kita sudah melihat pengelolaan yang sangat baik, NPL tidak akan melonjak masih di bawah 2 persen," pungkas Darmawan
Adapun Bank Mandiri menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen (yoy). Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan berhasil tumbuh 25,2 persen (yoy) mencapai Rp 751 triliun dan kredit ritel tumbuh 10,9 persen (yoy) menjadi Rp 363 triliun.
Sementara itu, rasio non-performing loan (NPL) Gross bank only juga terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.
ADVERTISEMENT
Dengan pencapaian tersebut, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun di kuartal I 2024. Perusahaan juga mencatatkan kenaikan kredit industri secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024.