Bank Mandiri Ramal Suku Bunga Acuan BI Bisa Turun di Kuartal IV 2024

30 April 2024 16:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 days repo rate (BI7DRR) menjelang akhir tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan mengatakan secara keseluruhan sektor industri perbankan di Indonesia masih resilien meskipun menghadapi tantangan likuiditas pasar keuangan dan ketidakpastian konflik geopolitik global.
Kondisi ini, kata Darmawan, yang juga menyebabkan faktor bank sentral AS The Fed masih menunda penurunan suku bunga acuan yang tentunya akan mempengaruhi dinamika di pasar keuangan di domestik.
Salah satunya dengan keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen. Respons tersebut, kata Darmawan, sebagai langkah untuk menjaga stabilitas pasar keuangan tetap kondusif
Pengetatan kebijakan moneter tersebut, meurutnya, merupakan hal yang perlu disambut baik oleh industri perbankan di Indonesia karena menjadi suatu koordinasi yang perlu disikapi secara positif.
Jajaran Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di paparan publik laporan keuangan kuartal I 2024, Selasa (30/4/2024). Foto: Dok. Bank Mandiri
"Kita melihat memang ada peluang menjelang akhir tahun 2024, tren bunga juga akan turun. Tentunya ini juga merupakan satu harapan kinerja industri perbankan akan menjadi lebih baik daripada 2023," ungkapnya saat konferensi pers, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
Darmawan meyakini bahwa kebijakan BI pasti sudah terkoordinasi dengan kebijakan pemerintah untuk terus terus mendorong stabilitas ekonomi nasional. Dia pun melihat likuiditas pasar masih cukup stabil.
"Kita harapkan memang tidak terjadi dampak gejolak terhadap kondisi ekonomi di Indonesia, sebagai dampak dari gejolak ekonomi global, sehingga ke depan kita memperkirakan kondisi perekonomian domestik dapat tetap tumbuh solid di kisaran 5 persen," tuturnya.
Selain itu, dia juga menyebutkan kinerja Bank Mandiri masih terjaga baik sampai kuartal I 2024, dengan pertumbuhan kredit konsolidasi 19,1 persen (yoy) dengan rasio Non Performing Loan (NPL) terjaga di level terendah dibandingkan bank lain di level 1,17 persen.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menambahkan kenaikan suku bunga acuan BI bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian global,
Ilustrasi ATM Bank Mandiri. Foto: Dok. Bank Mandiri
"Namun demikian, kami masih melihat bahwa potensi penurunan bunga acuan ini akan terjadi seperti yang disampaikan Pak Dirut, di kuartal IV 2024, tentunya ini apabila kondisi makro secara global juga mendukung," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, lanjut Sigit, tantangan likuiditas pasar saat ini menyebabkan kenaikan biaya dana atau cost of fund di industri perbankan naik 59 bps menjadi 2,79 persen di Februari 2024.
Meski demikian, kata dia, Bank Mandiri masih mampu menjaga tingkat biaya dana jauh di bawah industri yakni 2,11 persen dengan kenaikan 43 bps secara tahunan (yoy).
"Hal ini dilakukan dengan kita menjaga komposisi dana murah secara bank only di level 79,48 persen dengan mendorong pertumbuhan giro dan tabungan baik melalui akuisisi nasabah baru dan pendalaman ekosistem nasabah Mandiri dengan optimalisasi Kopra, Livin, dan Livin Merchant," pungkas Sigit.