Gubernur BI Beberkan 4 Faktor yang Buat Rupiah Bisa Menguat ke Rp 15.800

3 Mei 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (20/3). Foto: Ave Airizaa Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (20/3). Foto: Ave Airizaa Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI), Perry Warjiyo, optimistis nilai tukar rupiah bisa menguat di level Rp 16.000-Rp 15.800 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda menguat terhadap dolar AS beberapa hari ini. Pada penutupan perdagangan sore ini, Jumat (3/5), rupiah kembali menguat 102 poin (0,63 persen) ke level 16.083.
"Kami meyakini penguatan rupiah akan tetap berlangsung hingga akhir tahun di kisaran Rp 16.000 dam Rp 15.800 per dolar AS,” ungkap Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/6).
Ia mengatakan, setidaknya ada 4 faktor yang menjadi patokan BI dalam memprediksi penguatan rupiah. Pertama, dengan kenaikan suku bunga (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen, dinilai bisa meningkatkan daya tarik imbal hasil portofolio Indonesia.
“Jika dibandingkan dengan India, terlihat perbedaan yield kita (BI) lebih baik. Ini (kenaikan suku bunga) menjadi lebih atraktif,” kata Perry.
ADVERTISEMENT
Kedua, aliran modal asing atau capital inflow sudah kembali masuk ke Indonesia. Tercatat pada minggu ke-4 April 2024, sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sudah mulai masuk (inflow) sebesar Rp 4,5 triliun, dari yang sebelumnya outflow.
Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perry juga mencatat, di 3 hari pertama Mei 2024 ini SRBI juga masih inflow mencapai Rp 1,8 triliun. SRBI merupakan surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga milik Bank Indonesia.
Begitu juga dengan pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia yang sudah mencatatkan inflow sebesar Rp 3,75 triliun.
Ketiga, prospek ekonomi Indonesia yang membaik. Di mana, KSSK yang terdiri dari Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS sepakat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2024 berada di atas 5 persen.
ADVERTISEMENT
“Kemudian inflasi juga berada di level rendah 2,5 persen plus minus 1 persen, kredit juga masih tumbuh, itu menjadi prospek yang baik baik inflow asing,” tutur Perry.
Keempat, komitmen bi yang terus berkoordinasi dengan pemerintah dan KSSK untuk menjaga stabilitas rupiah.