Impor Ilegal RI dari China Rutin Tiap Kuartal, Nilanya Ratusan Juta Dolar AS

25 April 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal kargo asing tengah bongkar muat peti kemas mengangkut komoditas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapal kargo asing tengah bongkar muat peti kemas mengangkut komoditas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Akhmad Akbar Susamto memaparkan, ada potensi impor ilegal Indonesia dari China yang jumlahnya mencapai ratusan juta dolar, yang terjadi tiap kuartal. Dia mengatakan sebenarnya isu ini menjadi isu tahunan yang terus terjadi.
ADVERTISEMENT
"Ini fenomena berkelanjutan dan ini masih terjadi, bahwa masih ada impor ilegal oleh China ke Indonesia," kata Akbar saat webinar yang digelar CORE, Kamis (25/4).
Data yang dia paparkan, selalu ada potensi impor ilegal yang terjadi tiap kuartal sepanjang tahun 2022 sampai 2023. Pada kuartal I 2022 nilainya mencapai USD 498,8 juta, melesat menjadi USD 1,41 miliar pada kuartal II 2022. Kemudian angkanya melandai menjadi USD 1,26 miliar di kuartal III 2022, dan mengecil lagi menjadi USD 415,7 juta di akhir tahun, atau kuartal IV 2022.
Ilustrasi made in China. Foto: Maxx-Studio/Shutterstock
Memasuki tahun 2023, angka impor ilegal dari China ke Indonesia memang tidak pernah tembus USD 1 miliar seperti yang terjadi di tahun 2022. Tercatat angkanya pada kuartal I mencapai USD 962,9 juta, turun jadi USD 615,5 juta di kuartal II, turun lagi jadi USD 481,5 juta di kuartal III, dan menjadi USD 422,1 juta di kuartal IV 2023.
ADVERTISEMENT
Praktik impor ilegal ini menurutnya juga membuat susut kinerja neraca perdagangan Indonesia sehingga membuat angka ekspor Indonesia mengecil. Adapun neraca perdagangan pada Maret 2024 memperpanjang rekor surplus 47 bulan berturut sejak Mei 2020, yakni surplus sebesar USD 4,47 miliar.
Kinerja ekspor pada Maret 2024 mencapai USD 22,43 miliar, menguat 16,40 persen dibanding bulan Februari 2024 (MoM), tapi menurun 4,19 persen dibanding Maret 2023 (YoY).
"Impor ilegal ini juga menekan data ekspor impor kita sehingga konsekuensinya ekspor kita menipis," urainya.