news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Kembali Singgung 'Winter is Coming' di Hadapan Mahasiswa UKI

15 Oktober 2018 10:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan di acara Dies Natalis ke-65 Universitas Kristen Indonesia (UKI). Dalam sambutannya di hadapan mahasiswa, Jokowi kembali menyinggung soal pidatonya di Annual Meeting IMF-World Bank, Bali. Pidato yang disinggung adalah soal 'Winter is Coming' dalam serial Game of Thrones. Jokowi menjelaskan apa yang dimaksud 'Winter is Coming' dalam pidatonya tersebut.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan, saat ini perhelatan ekonomi dan politik dunia sedang diwarnai oleh pertarungan antarkekuatan-kekuatan besar. Selain itu juga antarnegara-negara besar.
"Perebutan kekuasaan antara kekuatan besar itu bagai roda besar berputar, seperti siklus kehidupan. Satu negara elite tengah berjaya sementara negara lain mengalami kemunduran dan kehancuran. Tatkala kekuatan-kekuatan besar sibuk melawan satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman yang lebih besar, misalnya perubahan iklim, terorisme global dan menurunnya ekonomi global," kata Jokowi di Lapangan Bola, Kampus UKI, Cawang, Jakarta, Senin (15/10).
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebenarnya pesan moral utama yang ingin Jokowi sampaikan pada saat itu adalah konfrontasi dan perselisihan antarnegara akan mengakibatkan penderitaan. Bukan hanya bagi yang kalah, namun juga yang menang. Dalam perekonomian global, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China cukup menekan perekonomian negara lainnya.
ADVERTISEMENT
"Ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan diratapi baru keduanya sadar. Tapi sudah terlambat. Sadarnya baru kebelakangan," ucap Jokowi.
Bagi Jokowi, kekalahan maupun kemenangan dalam peperangan hasilnya akan sama yaitu dunia yang porak poranda. Untuk itu, Jokowi berpesan agar tidak boleh melakukan kerusakan demi meraih kemenangan.
"Tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Itulah pesan moral yang ingin saya sampaikan di saat annual meeting itu. Pesan moral yang saya sampaikan tidak hanya relevan dalam pemimpin dunia saat ini tapi juga tepat kita sampaikan kepada masyarakat," bebernya.
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Lalu menurut Jokowi juga relevan disampaikan kepada pemimpin-pemimpin di dalam negeri. Terutama elite-elite yang sedang memperjuangkan kepentingannya.
"Saat ini kita memasuki tahun politik, semuanya sudah tahu. Dan masyarakat kita akan ikut terlibat dalam proses demokrasi dan kontestasi politik. Memang kontestasi diikuti kompetisi dan rivalitas," jelas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tapi kompetisi dan rivalitas itu dibangun di atas pondasi yang tidak saling menjatuhkan. Kontestasi dijelaskan Jokowi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan.
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"(Kemudian) kebencian, kedengkian, tidak saling mencela. Tidak harus saling memfitnah. Kontestasi tidak boleh menimbulkan kerusakan. Dan kontestasi tidak boleh mengorbankan pondasi kebangsaan kita," terangnya.
Pondasi sosial dan politik Indonesia berupa stabilitas dan keamanan, toleransi dan persatuan. Pondasi ekonomi Indonesia berupa kepercayaan internasional serta kenyamanan dalam berusaha dan bekerja.
"Rakyat kita harus merayakan kontestasi ini dengan kegembiraan, ini sering saya sampaikan yang diwarnai oleh narasi-narasi sejuk, dan ide-ide kemajuan, gagasan untuk kemajuan, program-program untuk Indonesia maju," tutur Jokowi.