Komentar Ahok: Tak Menyesal Cabut dari Pertamina hingga Banjir Impor di RI

10 Februari 2024 8:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan uneg-unegnya di acara Ahok is Back yang digelar, Kamis (8/2). Dia berujar tak menyesal cabut dari Pertamina, sampai berkomentar soal pasar Indonesia dibanjiri produk impor.
ADVERTISEMENT
Ahok diangkat Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komut Pertamina pada November 2019, menggantikan Tanri Abeng. Pada momen Pilpres ini dia memutuskan mundur untuk mendukung paslon 03 Ganjar-Mahfud. Ahok bilang, dia tidak lagi mengkhawatirkan kehilangan penghasilan yang tinggi, lantaran terbiasa hidup dalam kesederhanaan.
“Pengalaman saya di hidup, saya itu selalu pas-pasan, yang penting pas, itu lebih enak,” kata Ahok sambil tertawa saat ditanya mengenai keputusannya melepas jabatan Komut Pertamina, dalam diskusi Ahok is Back pada Kamis (8/2).
Ahok bahkan sempat dihubungi kerabatnya yang memprotes keputusan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut hangkang dari Pertamina.
“Lu nggak nyesel anak masih kecil, lu bisa jadi menteri, ibaratnya gua kasih lu kehormatan, kasih lu kekayaan kok lu tolak, lu nggak takut masa depan lu,” tutur Ahok meniru ucapan kerabatnya.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjawab pertanyaan wartawan di GBK usai hadiri Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud. Foto: Hedi/kumparan
Ahok kemudian menimpali, menurutnya dia sudah hidup selama 57 tahun dan pernah merasakan asam manis kehidupan, sehingga melepas jabatan di perusahaan pelat merah bukan sesuatu yang membuatnya ketakutan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, Ahok pernah menyatakan gaji sebagai Komisaris Utama Pertamina mencapai Rp 170 juta per bulan. Selain itu, Dewan Komisaris BUMN memperoleh tunjangan berupa Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan transportasi (bisa diganti dengan fasilitas mobil dinas), dan asuransi purna jabatan. Komisaris juga memperoleh fasilitas kesehatan dan fasilitas bantuan hukum. Komisaris Utama BUMN juga akan mendapatkan bonus tahunan sebesar 45 persen dari tantiem yang diterima Direktur Utama.
Ahok juga berbicara soal Indonesia dibanjiri impor. Mulanya Ahok bercerita ketika masih berada di tahanan pada 2018 silam. Saat itu, Ahok menawarkan kepada Presiden Jokowi apa yang bisa dia bantu untuk Indonesia.
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
"Dulu waktu saya di dalam tahanan itu, kan saya itu sudah enggak bisa jadi menteri jadi apa, terus saya tanya Pak Jokowi, Pak Jokowi pengin saya bantu apa. Pak Ahok mau bantu apa? Saya mau bantu industri-industri tidak bangkrut Pak. Ini cerita dalam tahanan loh 2018 nih," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
"Kenapa? Saya melihat impor ini sudah gila-gilaan masuk. Industri-industri kecil ini bangkrut karena kontainer itu pakai borongan. Akhirnya barang-barang kecil dimasukin ke dalam," sambung Ahok.
Ahok bilang, dahulu Presiden Soeharto pernah mengatakan kepada pengusaha domestik, mereka bisa terlindungi karena ada biaya tarik masuk yang dikenakan untuk produk impor yang masuk ke Indonesia. Tapi, mulai tahun 2020-an sudah tidak bisa karena aturan dari WTO.
Menurut Ahok, arus barang impor ini kuncinya ada di Bea Cukai. Ahok membandingkan dengan Singapura, di mana di sana sektor Bea Cukainya benar-benar diutamakan.
"Nah di situ gimana cara atasinya, ya masih bisa bersaing dan masih punya Bea Cukai yang berani dan bisa pintar. Jadi kalau barangnya masuk masuk, saya bisa bilang 'eh ini sudah SNI belum ya, ini barangnya apa nih' minimal menghambat lu biar barang lu agak tahan lama nih," kata Ahok.
ADVERTISEMENT