Masyarakat Tahan Belanja, Konsumsi Rumah Tangga Kuartal II Diproyeksi Turun

9 Mei 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belanja di supermarket. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja di supermarket. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksi ada penurunan tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2024. Artinya, masyarakat akan menahan belanja pada periode tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyebut potensi penurunan tingkat konsumsi ini telah menjadi perbincangan pengusaha dari berbagai sektor. Hal ini diutarakan Bos Sintesa Group tersebut saat ditanya mengenai kemungkinan penurunan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2024.
“Iya betul, kami kemarin kumpul dengan asosiasi-asosiasi juga berbicara yang sama,” kata Shinta di Kantor Apindo, Jakarta Selatan, Rabu (8/9).
Menurut Shinta, hal ini perlu segera diantisipasi lantaran akan berdampak pada kinerja sektor usaha. Sehingga beberapa sektor menurutnya harus bersiap diri untuk hal ini.
“Jadi ini memang yang akan terjadi kita harus segera diantisipasi, makannya kita harus bersiap diri, ini makannya saya katakan, ini waktu untuk menjaga resiliensi,” tambah Shinta.
Kendati demikian, Shinta tetap yakin Indonesia masih akan tetap mencatatkan pertumbuhan ekonomi nasional sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya. “Tetapi kami tetap optimis pertumbuhan 5 persen itu mestinya dapat kita capai,” tutup Shinta.
ADVERTISEMENT
Sebelum Shinta, proyeksi penurunan tingkat konsumsi rumah tangga ini juga diutarakan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey.
Roy memproyeksi konsumsi rumah tangga di kuartal II 2024 akan tumbuh melambat, karena berakhirnya Pemilu dan Lebaran. Sehingga, pertumbuhan transaksi ritel juga akan mengalami penurunan.
"Kalau di kuartal II diproyeksi sekitar 4 persen hingga 5 persen. Jadi lebih tipis marginnya," kata Roy dalam acara Halalbihalal di Jakarta, Selasa (7/5).