PIS dan PGN Kerja Sama Dukung Transisi Energi

20 Maret 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatangan kerja sama PT PGN Tbk dan PT Pertamina International Shipping (PIS) di Jakarta, Selasa (19/3/2024). Foto: PGN
zoom-in-whitePerbesar
Penandatangan kerja sama PT PGN Tbk dan PT Pertamina International Shipping (PIS) di Jakarta, Selasa (19/3/2024). Foto: PGN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PGN Tbk bekerja sama pembangunan, pemanfaatan infrastruktur, dan moda pengangkutan maritim untuk produk terkait bahan bakar rendah karbon.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan MoU dilakukan langsung CEO PIS Yoki Firnandi dan Direktur Utama PGN Arief Handoko, dan disaksikan langsung Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution, di kantor Pertamina, Selasa (19/3).
Turut hadir dalam penandatanganan tersebut; Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, Direktur Gas, Petrokimia dan Bisnis Baru PIS Arief Sukmara, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari, dan jajaran manajemen lainnya.
CEO PIS, Yoki Firnandi, memaparkan kerja sama ini merupakan wujud nyata sinergi di Pertamina Group dalam mendukung percepatan transisi energi dan mewujudkan target pemerintah untuk NZE 2060.
Kerja sama ini, lanjutnya, menguatkan sinergi di Pertamina Group di mana PIS memberikan dukungannya kepada PGN sebagai Subholding Gas, sebagaimana yang telah dilakukan oleh PIS dalam mendukung subholding lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin support PGN, yang kami yakini akan memiliki porsi besar dalam hilirisasi gas di mana gas merupakan salah satu komoditas kunci dalam transisi energi. Ke depan, gas akan digunakan dalam skala lebih besar baik untuk industri maupun masyarakat. PIS di sini ingin berperan sebagai mata rantai,” ujar Yoki.
Penandatangan kerja sama PT PGN Tbk dan PT Pertamina International Shipping (PIS) di Jakarta, Selasa (19/3/2024). Foto: PGN
Fokus kerja sama nantinya tidak hanya di pengembangan LNG, namun juga untuk potensi lainnya seperti amonia, hidrogen, dan CO2. Termasuk tidak hanya di sektor pengangkutan, tapi juga dari sisi terminal maupun infrastruktur gas lainnya yang bisa dikolaborasikan.
Direktur Utama PGN, Arief Handoko, mengatakan kerja sama ini tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi kedua perusahaan.
"Prospek ke depan akan banyak yang bisa kita garap. Misalnya PIS bisa bantu PGN dalam hal pengangkutan LNG, jadi kalau PIS punya kapal LNG tentunya akan memudahkan bagi PGN. Distribusi gas juga diperlukan beyond pipelines terutama di area Indonesia timur, di situ kami juga membutuhkan kapal-kapal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution menyebut kerja sama ini sesuai dengan sinergi One Pertamina dan sejalah dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Pertamina Group.
“Yakni mempertahankan bisnis eksisting untuk ketahanan energi, dan yang kedua masuk ke bisnis low carbon sebagai wujud komitmen untuk percepatan transisi energi kita,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama kedua perusahaan ini akan mencetak sejarah baru bagi Pertamina Group dalam bisnis energi yang lebih ramah lingkungan.

Bisa Miliki LNG Carrier Bersama

Selanjutnya antara PGN dan PIS akan melihat adanya opsi untuk kepemilikan bersama atas LNG carrier ataupun moda pengangkutan maritim lainnya serta pemanfaatan bersama fasilitas milik PIS seperti Jakarta Integrated Green Terminal. Tak terbatas akan hal itu, PGN dan PIS melakukan studi pengembangan bersama pengapalan, marine facilites, dan terminal storage yang menggunakan bahan bakar rendah karbon.
ADVERTISEMENT
PGN memberikan dukungan terhadap pengunaan bahan bakar yang ramah lingkungan pada industri maritim. Terobosan bisnis yang telah diinisiasi adalah LNG Bunkering Services karena LNG menjadi alternatif bahan bakar kapal laut.
Ilustrasi pipa gas PT PGN Tbk. Foto: Dok. PGN
Di samping itu, PGN memerlukan jalur maritim untuk mengangkut LNG menuju berbagai lokasi yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi. Karena itu, selain dapat memperluas terobosan bisnis PGN untuk penyediaan bahan bakar ramah lingkungan, kerja sama dengan PIS ini akan dapat mendorong ekspansi bisnis dalam mendistribusikan gas bumi ke berbagai wilayah.
“PGN menyadari pentingnya industri maritim baik untuk pemenuhan energi maupun menunjang aktivitas perekonomian. Semoga, ke depan sinergi PGN dan PIS dapat berjalan nyata yang dalam pelaksanaannya memenuhi aturan internasional, IMO, dengan adopsi teknologi berbasis energi ramah lingkungan,” tutup Arief.
ADVERTISEMENT