Sri Mulyani Masih Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di Kuartal I 2024

3 Mei 2024 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi April 2024 di Jakarta, Jumat (26/4/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi April 2024 di Jakarta, Jumat (26/4/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 masih bisa menembus angka 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi global menurut laporan terbaru International Monetary Fund (IMF) pada April 2024 akan relatif stagnan di tahun ini, yaitu pada level 3,2 persen (yoy).
"Kinerja perekonomian Indonesia masih cukup resilien, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 diperkirakan akan tetap berada di atas 5 persen dan meningkat dibandingkan kuartal IV 2023," ujar Sri Mulyani saat Konferensi Pers KSSK II 2024, Jumat (3/5).
Optimisme tersebut didukung oleh permintaan domestik tetap kuat, baik sisi konsumsi pemerintah, maupun rumah tangga seiring dengan penyelenggaran Pilpres 2024 yang menyebabkan beberapa belanja harus dilakukan front loading.
"Kebijakan APBN dengan menaikkan gaji ASN dan pensiunan, serta pemberian Tunjangan Hari Raya dengan tunjangan kinerja 100 persen, memberikan dukungan pada belanja pemerintah yang memperkuat belanja masyarakat," tutur Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengungkapkan realisasi investasi juga lebih tinggi dari perkiraan ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN), di sejumlah daerah dan aktivitas konsumsi properti swasta sebagai dampak positif dari insentif yang diberikan pemerintah.
Di sisi lain, Sri Mulyani menyebutkan kinerja ekspor nasional diperkirakan masih belum cukup kuat sejalan dengan moderasi harga-harga komoditas dan lemahnya permintaan global.
"Dengan perkembangan itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 diperkirakan tetap berada di sekitar 5 persen," ungkap Sri Mulyani.
Menkeu melanjutkan, ketahanan eksternal ekonomi nasional Indonesia masih cukup stabil dengan kebijakan nilai tukar yang diarahkan untuk terus menjaga stabilitas rupiah, yang pada akhir kuartal I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen year to date (ytd) sampai 28 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
"Ini lebih rendah depresiasinya dibandingkan mata uang dari beberapa negara, seperti Thailand Baht 6,41 persen depresiasi ytd dengan periode yang sama, Ringgit Malaysia depresiasi 2,97 persen. Kinerja Rupiah itu ditopang oleh kebijakan stabilisasi BI dan surplus neraca dagang barang," tutur Sri Mulyani.
Sementara itu, kata Sri Mulyani, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 tetap tinggi pada USD 140 miliar. Angka ini setara 6,4 bulan impor atau 6,2 impor dan pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah, masih di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor.