5 Legenda Klub yang Comeback Sebagai Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer hingga Xavi

7 November 2021 9:46 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Josep Guardiola ketika melatih Barcelona. Foto: JOSEP LAGO / AFP.
zoom-in-whitePerbesar
Josep Guardiola ketika melatih Barcelona. Foto: JOSEP LAGO / AFP.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak nama besar pemain sepak bola yang melegenda bersama satu klub. Namun, hanya ada segelintir nama yang melanjutkan karier sebagai pelatih dan didapuk untuk menangani klub yang telah membesarkan namanya, termasuk Ole Gunnar Solskjaer dan kini Xavi Hernandez.
ADVERTISEMENT
Jika berkaca di era sekarang, sosok Pep Guardiola bisa dibilang sebagai yang paling sukses. Miliki karier yang menawan sebagai pemain di Barcelona selama 10 tahun, ia juga menorehkan prestasi apik ketika menangani klub asal Catalunya tersebut
Bahkan, prestasi Guardiola justru lebih mentereng ketika menjabat sebagai pelatih. Selama empat musim (2008-2012), pria asal Spanyol ini sukses mengantarkan Barcelona merengkuh sejumlah trofi bergengsi, di antaranya dua gelar Liga Champions, tiga Liga Spanyol, dua Piala Dunia Antarklub.
Menyusul itu, belakangan ini bermunculan sejumlah nama yang mengikuti jejak Guardiola yang kembali menangani mantan klub yang dibelanya. Dikutip Sportskeeda, ada lima nama legenda klub yang comeback sebagai pelatih dalam satu dekade terakhir. Lantas, ada siapa saja? Simak ulasan berikut ini.
ADVERTISEMENT

5. Zinedine Zidane

Zinedine Zidane mendampingi Real Madrid bertandang ke markas Sevilla. Foto: Reuters/Marcelo Del Pozo
Zinedine Zidane adalah sosok yang melegenda bersama Real Madrid. Ketika aktif bermain (2001-2006), sejumlah trofi bergengsi berhasil direbutnya, termasuk satu trofi Liga Spanyol dan satu gelar Liga Champions.
Ketika ditunjuk menjadi pelatih Los Blancos pada Januari 2016, kiprah Zidane semakin bersinar. Madrid berhasil dibawanya tiga kali beruntun menjuarai Liga Champions (2016-2018).
Selain itu, dalam dua periode melatih Madrid hingga akhir musim 2020/21, total pria asal Prancis ini berhasil mempersembahkan dua gelar Liga Spanyol, dua Piala Super Spanyol, dua Piala Dunia Antarklub, dan dua Piala Super Eropa.

4. Frank Lampard

Frank Lampard. Foto: Andy Rain/Reuters
13 tahun dihabiskan Frank Lampard bersama Chelsea sebagai pemain. Ia turut menjadi bagian penting dalam kesuksesan The Blues merengkuh sejumlah gelar mentereng. Ada tiga gelar Liga Inggris, satu Liga Champions, satu Liga Europa, empat Piala FA, dan dua Piala Liga Inggris yang direngkuhnya hingga hijrah di tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Selepas pensiun sebagai pemain di 2017, Lampard beralih ke dunia kepelatihan. Pada musim 2019/20 ia ditunjuk untuk menukangi Chelsea usai sebelumnya berhasil menunjukkan performa yang mengesankan kala mengarsiteki Derby County.
Namun nahas, nasibnya sebagai juru taktik Chelsea tak seindah kala dirinya berstatus pemain. Lampard haya menjalani masa bakti selama satu setengah tahun usai gagal mengangkat performa Chelsea ke penampilan terbaik. Tercatat, selama menangani Chelsea, Lampard hanya mengemas 44 kemenangan serta menelan 25 kekalahan dari 84 pertandingan.

3. Andrea Pirlo

Pelatih Juventus Andrea Pirlo saat pertandingan melawan Sampdoria pada lanjutan Serie A Italia di Stadion Allianz, Turin, Italia. Foto: Massimo Pinca/REUTERS
Semasa berkarier sebagai pemain, Andrea Pirlo dikenal sebagai maestro lini tengah. Sejumlah klub kenamaan pernah menggunakan jasanya, salah satunya adalah Juventus. Bersama Bianconeri pula, pria asal Italia ini mencicipi dunia kepelatihan.
ADVERTISEMENT
Awalnya, ia ditunjuk untuk menangani tim U-23 Juventus pada Juli 2020. Namun, hanya berselang dua minggu kemudian, ia dipromosikan untuk melatih tim senior.
Namun sayang, di bawah Pirlo, Juventus gagal mempertahankan gelar Liga Italia. Dalam periode melatih yang singkat, yakni hanya semusim, Pirlo hanya mengantarkan Juventus merebut gelar juara Coppa Italia dan Piala Super Italia.

2. Ole Gunnar Solskjaer

Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer saat melawan Manchester City pada pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Craig Brough/REUTERS
Nama Ole Gunnar Solskjaer begitu melekat dengan Manchester United. Kiprahnya ketika memperkuat The Red Devils dapat terbilang mengesankan, termasuk menjadi penentu kemenangan MU di final Liga Champions 1998/99 yang mengantarkan MU meraih treble winner.
Selang hampir dua dekade kemudian, Solskjaer mengemban amanah baru bersama MU. Pria asal Norwegia ini ditunjuk menjadi pelatih interim usai Jose Mourinho dipecat pada Desember 2018. Berkat sejumlah hasil meyakinkan, tiga bulan setelahnya, Solskjaer pun didapuk sebagai pelatih tetap MU hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Namun sayang, prestasi tak kunjung dihadirkan Solskjaer. Bahkan, musim ini Solskjaer tengah berada di ujung pemecatan usai menelan sejumlah hasil buruk, termasuk kalah dari rival bebuyutan MU, yakni Liverpool 0-5.

1. Xavi Hernandez

Xavi Hernandez tolak tawaran Barcelona untuk gantikan Ernesto Valverde. Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach
Nama terakhir adalah Xavi Hernandez. Pria asal Spanyol ini baru saja ditunjuk untuk menukangi Barcelona pada Sabtu (6/11) pagi WIB menyusul pemecatan Ronald Koeman.
Xavi yang bergelimang prestasi ketika memperkuat Blaugrana selama 17 tahun (1998-2015) diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Barcelona yang tengah terpuruk di musim ini.
Sebelum mengarsiteki Barcelona, Xavi mengawali karier kepelatihannya di klub asal Qatar, yakni Al-Sadd sejak 2019. Menurut Transfermarkt, bersama Al-Sadd, Xavi berhasil mengukir 62 kemenangan dan hanya menderita 16 kekalahan dalam 91 pertandingan.
ADVERTISEMENT