Jangan Harap Ralf Rangnick Akan Bikin MU Selalu Pressing Gila-gilaan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rangnick adalah sosok yang mempelopori gegenpressing, yakni pola bermain yang mengharuskan tim segera memberikan tekanan kepada lawan ketika kehilangan bola dan berjuang mendapatkan bola semaksimal mungkin.
Saat melawan Palace, MU sudah menerapkan permainan menekan lawan dengan intens. Bahkan menurut Daily Star, rencana taktis yang terorganisir ini membuat MU sanggup mendapatkan kembali penguasaan bola sebanyak 12 kali di sepertiga akhir lapangan, jumlah terbanyak sejak Sir Alex Ferguson pergi pada 2013.
Meski begitu, Rangnick tak akan terus-terusan menekan lawan dengan 'gila-gilaan' di setiap laga. Hal ini disampaikan Bruno Fernandes usai laga kontra Palace.
“Itu tergantung pada pertandingannya. Terkadang harus menekan agak lebih banyak, terkadang harus menekan lebih sedikit dan semua orang tahu bahwa itu adalah salah satu hal yang diinginkan manajer dari kami,” kata Fernandes kepada Premier League Productions, dikutip dari Manchester Evening News.
ADVERTISEMENT
“Lebih banyak tekanan, untuk lebih agresif. Kami mencoba melakukannya [saat melawan Crystal Palace]. Saya pikir, kami luar biasa di 25 menit pertama, tempo yang hebat dan kami tidak memberikan ruang kepada mereka."
"Kami merebut kembali (recoveries) banyak bola di atas lapangan. Kami bisa mencetak banyak gol di babak pertama, saya pikir, setidaknya tiga kali kami bisa. Namun, kami mendapat tiga poin dan itu yang paling penting," pungkas gelandang Portugal itu.
MU sendiri menang 1-0 dalam laga ini. Fred menjadi pahlawan kemenangan MU di pertandingan ini. Ia membobol gawang Crystal Palace di menit 77 lewat sepakan dari luar kotak penalti.