Tips Bekerja dari Rumah Sambil Merawat Anak yang Sakit

29 Desember 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu bekerja merawat anak yang sakit. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu bekerja merawat anak yang sakit. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa ibu yang bekerja mungkin memilih work from home (WFH) atau bekerja dari rumah agar tetap bisa bersama anak. Mereka mungkin cenderung memilih pekerjaan yang lebih fleksibel, seperti menjadi freelancer atau menjalankan bisnis di rumah. Dengan begitu, mereka merasa lebih mudah mengatur waktu antara pekerjaan dan mengasuh anak.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pada kondisi tertentu ibu yang bekerja di rumah tetap memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya ketika anak sedang sakit. Ya Moms, ibu mungkin akan merasa kewalahan saat harus bekerja sembari merawat si kecil yang sakit. Beberapa pekerjaan mungkin terpaksa harus ditinggalkan agar bisa fokus merawat anak.
Nah Moms, untuk mengatasi masalah tersebut, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba saat bekerja di rumah sambil merawat anak yang sakit sebagaimana dikutip dari Pop Sugar.

Tips bagi Ibu yang WFH Sambil Merawat Anak Sakit

Ilustrasi menyusun jadwal kerja. Foto: Shutter Stock
1. Buat Jadwal Pekerjaan Lebih Longgar
Agar pekerjaan tetap bisa diselesaikan sambil merawat anak yang sakit, Anda bisa membuat jadwal yang lebih longgar pada hari tersebut bila memungkinkan. Misalnya, mengurangi jumlah target atau menunda rapat dengan klien. Dengan jadwal yang lebih longgar tersebut, Anda tak hanya bisa merawat anak yang sakit, tapi juga bisa memanfaatkan waktu untuk istirahat sejenak dari padatnya pekerjaan.
ADVERTISEMENT
2. Minta Bantuan
Jika Anda merasa kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan pada suami atau anggota keluarga yang lain, Moms. Bantuan tersebut tentu dapat meringankan beban Anda dalam menyelesaikan pekerjaan dan merawat si kecil yang sakit.
“Saya pikir kadang-kadang kita harus 'merendahkan diri' (menurunkan ego) dan menerima bantuan pada periode-periode tertentu dalam hidup kita. Memiliki anak yang sakit adalah salah satu periode untuk menerima bantuan,” ungkap Tiffany Conyers, LCSW, PMH-C., ahli kesehatan mental perinatal.
3. Buat Kompromi dengan Rekan Kerja
ilustrasi menelepon untuk membuat janji dengan klien. Foto: Thinkstock
Jika pekerjaan pada hari itu benar-benar tak bisa ditinggalkan, cobalah untuk membuat kompromi dengan rekan kerja, Moms. Misalnya, meminta perpanjangan masa tenggat agar Anda bisa tetap merawat anak yang sakit.
ADVERTISEMENT
“Anda memang harus sering meminta. Tidak ada yang menawarkannya. Katakan, ‘Saya butuh dukungan. Ini yang bisa saya lakukan. Ini tidak akan realistis bagi saya’,” ungkap Aliza Pressman, Ph.D., psikolog perkembangan yang ahli di bidang keluarga.
4. Bekerja di Dekat Anak
Anak yang sakit mungkin akan lebih sering rewel. Agar lebih mudah bagi Anda dalam menenangkannya, cobalah untuk bekerja di dekat anak, Moms. Dengan begitu, ia akan tahu bahwa Anda ada untuknya saat ia membutuhkan.
“Mungkin mereka membutuhkan sedikit ekstra cinta, apa pun yang terasa seperti itu menenangkan bagi mereka,” kata Dr. Pressman.
5. Sadari Bahwa Ini Hanya Sementara
Meskipun menyeimbangkan pekerjaan di rumah sambil merawat anak sakit terasa menantang, sadari bahwa momen ini hanya terjadi sementara, Moms. Dengan sedikit ekstra kesabaran, Anda tentu dapat melalui hal tersebut.
ADVERTISEMENT