Alasan Jerinx Posting IDI Kacung WHO: Lapor Prosedur Kesehatan Dipersulit

6 Agustus 2020 11:08 WIB
Drummer SID jerinx di Polda Bali, Kamis (6/8). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Drummer SID jerinx di Polda Bali, Kamis (6/8). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Drummer Superman is Dead Jerinx mengungkap alasan menyebut IDI kacung WHO di akun Instagramnya. Postingan tersebut bentuk kritik terhadap IDI dan rumah sakit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Musababnya, pria bernama I Gede Ari Astina ini kerap membaca di media massa terkait rapid test tak akurat mendeteksi virus corona. Hal ini dipertegas oleh Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia dengan mengeluarkan surat edaran rapid test sebagai syarat pelayanan kesehatan.
"Jadi RS sudah punya regulasi untuk rakyat jika dipaksa rapid bisa menolak. Tapi fakta di lapangan berkebalikan. Jadi saya murni mengkritik. tidak ada kebencian pribadi," kata Jerinx di Polda Bali, Kamis (6/8).
Belakangan, kata Jerinx, dirinya kerap menerima laporan dari masyarakat kelas menengah ke bawah melalui media sosialnya. Laporan tersebut menyatakan ada banyak warga mengakses kesehatan karena prosedur rapid test.
"Saya baca berita di media, rakyat terutama menengah ke bawa dipersulit prosedur rapid. Jadi sampai ada yang meninggal, tidak ditangani secara serius hanya gara-gara prosedur rapid. Jadi itu akumulatif. Saya baca dan belum lagi laporan-laporan dari netizen kalau dikumpulin sejak pandemi ini mungkin jumlahnya sudah ribuan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Jerinx mengaku postingan itu sebagai bentuk kritik sekaligus empati kepada masyarakat. Dia mempersilakan polisi mengecek pesan yang disampaikan warganet sebagai bukti.
"Itu ada di DM (direct message) saya jika aparat ingin mengecek silahkan, isi DM-DMsaya itu isinya laporan semua, jadi yang membuat saya menulis itu adalah akumulasi perasaan empati saya, perasan saya. Kasian saya yang dipersulit hanya karena prosedur rapid sementara rapid itu tidak akurat, kata dia.
Seperti diketahui, Jerinx dilaporkan IDI Bali, 16 Juni 2020 lalu. Dia dinilai menyebarkan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik karena menyebut IDI kacung WHO.
"Dia ada postingan kata-kata kalimat gara-gara bangga jadi kacung WHO IDI dan rumah sakit mewajibkan semua orang yang melahirkan dites covid. Sudah banyak bukti jika hasil tes sering ngawur kenapa dipaksakan?. Jadi ada kalimat ini yang dirasakan IDI merupakan pencemaran nama baik," kata Kasubag Humas Polda Bali Kombes Syamsi.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)