Factory Visit: Melihat Produksi AQUA di Cianjur

23 Oktober 2017 20:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
AQUA. Merek minuman air mineral yang populer di Indonesia. Bagaimana proses produksinya?
ADVERTISEMENT

kumparan beberapa waktu lalu berkesempatan untuk mengunjungi pabrik AQUA di kawasan Cianjur, Jawa Barat. Pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 12.5 hektar. Hanya 4 hektar lahan yang dijadikan pabrik, sisanya adalah lahan hijau ‘Sehati’ Keanekaragaman Hayati.
Area produksi Pabrik AQUA Cianjur terdiri dari 5 line atau 5 area produksi, yakni Line 1.600 ml, Line 2 330 ml, Line 3 600 ml, Line 4 1.500 ml, dan Line 5 600 ml yang baru berusia setahun.
Pabrik AQUA (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Pada kesempatan ini, kumparan sempat diajak keliling pabrik oleh Kepala Pabrik AQUA Cianjur, Novan Yulianto. Novanto menjelaskan pabrik yang berdiri pada tahun 2011 ini memiliki 3 sumber mata air yang berasal dari air tanah dalam Gunung Gede Pangrango.
ADVERTISEMENT

“Air AQUA di sini memiliki sumber pilihan dari air tanah dalam dari Gunung Gede Pangrango dan mengandung banyak mineral. Mineral tersebut sudah dikendalikan sesuai standar Danone,” ujar Novan, di Pabrik AQUA Cianjur, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Selasa (17/10).
Novan menjelaskan sumber air tanah dalam Gunung Gede Pangrango tersebut tidak disedot secara langsung oleh pabrik, melainkan pabrik menampung air yang keluar secara alami dari sumur sumber air dengan kedalaman 60-80 meter. Setelah ditampung dengan mesin, air tersebut segera diproses ke dalam water treatment.
Pabrik AQUA (Foto: Ridho Robby/kumparan)

Dalam water treatment ini air akan melalui beberapa proses sebelum akhirnya di kemas ke dalam botol. Proses tersebut bermula dari tahap filterisasi dan Ultra Violet (UV) untuk menyaring material yang ikut terbawa oleh air dengan ukuran penyaringan 5 mikron dan 1 mikron.
ADVERTISEMENT

Kemudian air yang telah terfilterisasi akan masuk ke mesin filling atau pengisian ke dalam botol. Botol AQUA sendiri sebelum digunakan harus masuk ke tahap blowing atau peniupan botol dari biji botol dengan tekanan 40 bar.

Jika air telah masuk ke dalam botol, maka akan lanjut ke tahap keeping atau penyimpanan mutu air dengan cara penutupan botol. Setelah itu akan masuk ke tahap pemasangan label AQUA atau labeling.

Setelah air AQUA dikemas, air kemasan AQUA akan diberi kode untuk mengetahui tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa. Jika telah siap, maka air kemasan AQUA akan masuk ke tahap akhir yakni, tahap packing ke dalam kardus.
Pabrik AQUA (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Novan mengatakan mulai dari tahap filling, hingga labeling pengerjaannya dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Kendati demikian, masih dibutuhkan tenaga manusia sekitar 6 orang untuk melakukan kontrol mesin selama proses produksi, sehingga dapat menghasilkan produk air kemasan yang terjamin mutunya.
ADVERTISEMENT

“Kita di sini berproduksi menggunakan teknologi yang tak banyak menggunakan tenaga campur tangan manusia, seperti dalam proses blowing, proses pembuatan botol dari biji botol kemudian proses filling pengisian air, hingga proses itu seluruhnya dengan mesin automatic tidak ada campur tangan manusia. Ada tenaga manusia tapi sedikit hanya sekitar 6 orang, masing-masing bertugas untuk memastikan produk yang berkualitas tinggi dan performer yang bagus,” ungkap Novan.

Dalam menjaga ketersediaan air pada sumber air Gunung Gede Pangrango, Novanto menjelaskan Pabrik AQUA Cianjur telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam melalui penanaman pohon. Dari awal pabrik ini berdiri pada tahun 2011 hingga sekarang, Pabrik AQUA Cianjur telah menanam pohon sekitar 65 ribu pohon.
ADVERTISEMENT

“Air yang kita ambil sesuai dengan yang kita masukkan dan kembalikan ke alam melalui penanaman pohon. Untuk itu AQUA punya prgram penanaman pohon yang dilakukan di Gunung Gede Pangrango hingga saat ini sudah ada 65 ribu pohon yang kami tanam,” pungkas Novan