Golkar Persilakan Parpol yang Ingin Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo

11 Mei 2024 16:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat ditemui di Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (11/5/2024). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat ditemui di Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (11/5/2024). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden RI terpilih Prabowo Subianto meminta oposisi tidak mengganggu pemerintahannya dan menjadi penonton yang baik. Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, tak masalah jika ada parpol yang memutuskan berada di luar pemerintahan Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Kan selalu dalam pemerintahan ada yang mendukung pemerintah ada yang beroposisi, yang tidak mau ikut namanya oposisi," kata Airlangga di Kolose Kanisius, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4).
"Ya, silakan saja kalau oposisi, ruangnya kan ada di parlemen. Kemudian yang ikut ya di dalam koalisi," tambah Menko Perekonomian itu.
Airlangga pun menuturkan, Golkar dan Prabowo memiliki visi yang sama untuk merangkul seluruh pihak dalam pemerintahan periode 2024-2029.
"Cocok (merangkul semua pihak)" tutup Airlangga singkat.
Presiden terpilih Republik Indonesia, Pabowo Subianto menghadiri acara Bimtek dan Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelumnya, Prabowo mempersilakan jika ada pihak yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintahannya.
"Saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik," kata Prabowo dalam acara bimtek dan rakornas pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5) malam.
ADVERTISEMENT
Namun, Ketum Gerindra itu meminta agar mereka yang tidak mau bekerja sama untuk tidak mengganggu pemerintahannya.
"Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi mau kerja kok. Kita mau kerja. Kita mau kerja. Kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia," sambungnya.