Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Israel Tetap Serang Rafah meski Biden Ancam Hentikan Pengiriman Senjata
10 Mei 2024 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pesawat tempur Israel menyerang Rafah di Gaza pada Kamis (9/5). Aksi itu dilakukan tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji menghentikan pengiriman senjata ke Israel.
ADVERTISEMENT
AS merupakan pendonor utama persenjataan Israel. Keputusan Biden mengenai penghentian pengiriman senjata terkait dengan rencana serangan Israel ke Rafah yang jadi tempat pengungsian jutaan warga Gaza.
Menurut kesaksian warga Rafah, serangan udara Israel menargetkan sejumlah area di kawasan tersebut.
"Tank-tank dan sejumlah pesawat jet ada di mana-mana," kata seorang warga Gaza Tarek Bahlul seperti dikutip dari AFP.
"Setiap menit kalian mendengar roket dan kalian tidak tahu di mana itu akan mendarat," sambung dia.
Serangan Israel ke Rafah dilakukan di tengah penolakan komunitas internasional akan rencana itu. Israel bersikeras menuding Rafah adalah basis pertahanan terakhir Hamas yang ingin dilenyapkannya.
Israel berdalih serangan ke Rafah dilakukan dengan cara tertarget dan terbatas. Hamas menuding Israel bohong soal serangan yang tertarget dan terbatas di Rafah.
ADVERTISEMENT
Sebelum memulai serangan pada Kamis ini, Presiden Biden menyatakan siap menghentikan pengiriman senjata ke Israel, jika sekutunya itu menyerang Rafah lewat darat.
"Jika mereka menuju Rafah, saya tidak akan mengirimkan senjata yang mereka butuh untuk berurusan dengan kota itu," ucap Biden.
"Kami tak akan mengirimkan senjata dan artileri yang pernah mereka pakai," sambung Biden.
Israel mengaku keputusan Biden sangat mengecewakan.