Korban Kebakaran Kilang Minyak Balongan Jadi 28 Orang: 5 Luka Berat, 23 Ringan

29 Maret 2021 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengambil video dengan gawai miliknya saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengambil video dengan gawai miliknya saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Polda Jabar mengungkap jumlah korban kebakaran Kilang Minyak Balongan bertambah menjadi 28 orang dari data awal BPBD Indramayu sebanyak 20 orang.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago, mengatakan, dari 28 korban tersebut, 23 di antaranya mengalami luka ringan dan 5 lainnya mengalami luka berat.
“Korban luka ringan 23, luka berat 5,” kata Erdi kepada kumparan, Senin (29/3).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A. Chaniago di Mapolda Jabar. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Erdi menyebut, untuk pengungsi saat ini berjumlah 740 orang tersebar di 3 titik posko pengungsian, yakni di Pendopo Kabupaten Indramayu, Islamic Center, dan GOR Singalodra.
“320 (mengungsi) di Pendopo, 300 di Islamic Center, dan 120 di GOR,” ujar Erdi.
Warga mengambil video dengan gawai miliknya saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO
BPBD Kabupaten Indramayu menyebut korban luka sebanyak 20 orang, terdiri dari 15 luka ringan dan 5 luka bakar berat. Para korban pun tengah mendapat perawatan medis di rumah sakit terdekat.
“Data sementara ada lima orang yang mengalami luka bakar berat,” kata Ketua BPBD Indramayu, Caya, Senin (29/3).
ADVERTISEMENT
Menurut Caya, para korban merupakan warga yang rumahnya dekat lokasi kejadian dan ada juga warga yang sedang melintas di sekitar.
Kilang Minyak Balongan terbakar pada pukul 01.00 WIB. Kebakaran yang menimbulkan ledakan itu terdengar hingga 5 kilometer dan jilatan api dapat terlihat sejauh 4 kilometer.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab dari kebakaran ini. Namun kuat dugaan akibat sambaran petir. Pasalnya kebakaran tersebut terjadi di tengah hujan deras.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memerintahkan proses evakuasi warga terus dilakukan, meski kondisi kebakaran sudah mulai terkendali. Ia meminta proses evakuasi harus tetap memperhatikan upaya pencegahan penularan COVID-19 dan kebutuhan warga yang mengungsi terpenuhi.