Menko PMK Ungkap RI Punya Alat PCR, 2 Jam Bisa Deteksi Virus Corona

13 Februari 2020 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas bersipa menyambut kedatangan WNI dari Wuhan di Lanud Raden Sajad, Natuna. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas bersipa menyambut kedatangan WNI dari Wuhan di Lanud Raden Sajad, Natuna. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerima laporan terduga suspect pasien virus corona di Indonesia. Sebanyak 70 spesimen pasien telah diterima per 11 Februari 2020. Hasilnya, 68 spesimen negatif, dan 2 spesimen masih dalam proses.
ADVERTISEMENT
Muhadjir Effendy sempat mengunjungi salah satu laboratorium tempat pengujian sampel terduga suspect corona atau kini disebut Covid-19. Ini dilakukan untuk memastikan proses maupun fasilitas laboratorium yang digunakan.
Menurutnya, fasilitas di laboratorium --yang tak dia sebut lokasinya-- sangat lengkap dan berkualitas. Mulai dari ketersediaan alat deteksi Covid-19, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR), dan ketersediaan primernya. Dengan alat tersebut, waktu pemeriksaan relatif singkat, yakni hanya sekitar dua jam, dan mampu memperoleh hasil yang akurat mengenai keberadaan Covid-19.
Menko PMK Muhadjir Effendi saat sambangi posko pengungsian di Jati Asih, Bekasi. Foto: Irfan Adi Saputra
Update pukul 12.34 WIB: Kemenko PMK memberikan data terbaru. Laboratorium yang dikunjungi Muhadjir adalah Penelitian Penyakit Infeksi dr. Sri Oemijati di Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Tidak butuh waktu lama. Dengan alat PCR yang kita punya, dalam waktu dua jam kita sudah bisa mengetahui apakah ada Covid-19 (virus corona) itu atau tidak. Bahkan pilihannya hanya ada atau tidak," ungkap Effendy dalam keterangannya, Rabu (12/2) malam.
Effendy memastikan Indonesia siap dan mampu mengantisipasi Covid-19. Dia menepis anggapan banyak pihak yang menyebut Indonesia belum mampu mengatasi virus asal Wuhan, China itu.
"Dengan jumlah PCR yang cukup memadai, dalam waktu sehari kita bisa meneliti lebih dari 1.000 sampel. Sehingga demikian bisa saya sampaikan kepada masyarakat Indonesia dan tentu saja negara lain yang selama ini meragukan kemampuan Indonesia, saya bisa pastikan kita mampu. Indonesia Bisa!," tutur Effendy.
Petugas medis berpakaian hazma merawat pasien di salah satu rumah sakit di Wuhan, China. Foto: China Daily via REUTERS
Berdasarkan penetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rentang periode inkubasi virus corona antara 2 sampai 10 hari. Namun sejumlah ahli kesehatan di berbagai negara mengobservasi pasien selama 14 hari.
ADVERTISEMENT
Terkait 238 WNI dari Wuhan yang masih diobservasi di Natuna, Effendy memastikan mereka semua dalam kondisi sehat. H-2 observasi berakhir, seluruh WNI siap dipulangkan lantaran sudah rutin menjalani tes medis.
"Mereka yang diobservasi, insyaallah semua sehat. Tinggal kita siapkan agar keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal serta mau menerima kepulangannya" ujar Effendy.