Menlu Israel Sebut Akan Berhenti Serang Rafah Jika Hamas Bebaskan Sandera

28 April 2024 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri Israel mengatakan bahwa rencana serangan ke Kota Rafah di Gaza selatan dapat ditangguhkan jika tercapai kesepakatan untuk menjamin pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas, Sabtu (27/4).
ADVERTISEMENT
Komentar tersebut muncul usai mediator internasional, Mesir dan Qatar, mendorong kesepakatan untuk mencapai gencatan senjata.
“Pembebasan para sandera adalah prioritas utama kami,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Katz, seperti dikutip dari Reuters.
“Jika ada kesepakatan, kami akan menghentikan operasi (Rafah) tersebut,” tambahnya.
Meskipun Katz merupakan Anggota Kabinet Keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ia bukan anggota kabinet perang yang mengawasi serangan Gaza.
Israel mengatakan, Rafah adalah rumah bagi empat batalyon tempur Hamas yang diperkuat oleh ribuan pejuang. Mereka bersikukuh untuk mengalahkan Hamas demi mencapai kemenangan.
Namun, Rafah juga menampung lebih dari satu juta warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di seluruh Gaza.
Sebelumnya, Hamas mengatakan pihaknya telah menerima tanggapan Israel terhadap proposal gencatan senjata terbarunya dalam perundingan yang dimediasi Mesir dan Qatar pada Sabtu (27/4). Namun mereka masih mempelajari dan berdiskusi untuk merespons tawaran tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (25/4), Amerika Serikat dan 17 negara lainnya meminta Hamas untuk membebaskan semua sandera untuk mengakhiri krisis ini.
Demonstran anti-pemerintah Israel mengibarkan bendera selama protes menuntut pembebasan sandera yang ditahan oleh gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober, di Yerusalem, (31/3/2024). Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
Hamas ingin mempertaruhkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri pertempuran secara permanen – selain perdamaian formal, karena kelompok Islam tersebut bersumpah untuk menghancurkan Israel.
Di sisi lain, Israel berencana untuk melanjutkan perang sampai kapasitas pemerintahan dan militer Hamas dibubarkan.
Ketika Hamas mengeluarkan video baru yang menunjukkan dua sandera memohon pembebasan mereka, ribuan warga Israel melakukan protes di Tel Aviv dan menuntut pemerintah berbuat lebih banyak untuk menjamin pembebasan mereka.