Motif Suami Bunuh Istri Pakai Sikat Gigi: Jarang Masak, Mertua Turut Campur

6 Mei 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pembunuhan istri menggunakan sikat gigi. Dok: kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan istri menggunakan sikat gigi. Dok: kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang suami di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, berinisial IW (23 tahun), membunuh istrinya, RF (18).
ADVERTISEMENT
RF ditemukan tewas mengenaskan di tempat tidur rumah dalam kondisi leher ditusuk menggunakan sikat gigi. Di TKP, juga ditemukan serbuk bedak yang berserakan.
Peristiwa itu terjadi di Perumahan Suku Duane, RT 003/RW 001, kelurahan Tanjungbatu Kota, Kecamatan Kundur, Minggu (5/5) sekitar pukul 09.25 WIB.
Apa motif pelaku?
“Tiap kali saya pulang kerja, (dia) tidak pernah masak, saya makan sendiri. Asal (setiap) disuruh masak-cuci baju, bilangnya 'Saya bukan babu',” kata IW saat diwawancarai di Mapolres Karimun, Minggu (5/5), sebagaimana dikutip dari kepripedia.com, Senin (6/5).

Kesal Mertua Ikut Campur

Selain itu, kata dia, permasalahan lainnya adalah rasa sakit hati yang mendalam lantaran sang mertua kerap ikut campur dalam rumah tangga mereka.
Bahkan, menurut pengakuan IW, ibu korban meminta anaknya itu untuk mencari laki-laki lain.
ADVERTISEMENT

Kesal Istri Diduga Selingkuh

Selain itu, IW juga menduga jika istrinya telah berselingkuh. Ia bahkan pernah mendapati RF berhubungan dengan pria lain di hotel serta melakukan panggilan video saat berada di rumah.
Berangkat dari semua hal tersebut, hingga akhirnya sang istri harus meregang nyawa di tangannya sendiri dengan cara yang keji.
“Saya pernah jumpa dengan jantan di hotel, teleponan video call di rumah. Terakhir begitu juga. Di situ lah saya tak akan maafkan lagi,” terangnya.
Namun begitu, IW tetap menyadari semua perbuatannya dan merasakan penyesalan yang mendalam hingga harus berpisah dengan anaknya. Begitu juga dengan cerita rumah tangga yang telah berjalan selama empat tahun harus berujung nestapa.
“Menyesal karena harus jauh dan pisah dengan anak. Kemarin masih sama, sekarang tidak lagi,” katanya.
ADVERTISEMENT