Netanyahu Sebut Israel Berhak Lindungi Diri dan Tentukan Balasan ke Iran

18 April 2024 17:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benjamin Netanyahu klaim menang pemilu Israel. Foto: Jack GUEZ / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Benjamin Netanyahu klaim menang pemilu Israel. Foto: Jack GUEZ / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel berhak melindungi diri setelah diserang Iran akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Kamis (18/4), Netanyahu juga menegaskan bahwa negaranya akan segera memutuskan cara meresponsnya pekan ini.
Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4) malam. Serangan itu hanya memberi sedikit dampak kerusakan setelah sebagian besar kiriman berhasil dicegat oleh Israel dan sekutunya.
Israel dan Iran telah melancarkan perang bayangan yang panjang, namun serangan tersebut merupakan serangan langsung pertama Iran terhadap Israel.
Sekutu telah mendesak Israel untuk menahan diri.
Presiden Iran Ebrahim Raisi menghadiri parade militer bersama para pejabat tinggi dan komandan dalam upacara memperingati hari militer tahunan negara itu di Teheran, Iran, Rabu (17/4/2024). Foto: Atta Kenare/AFP
Tekanan diplomatik muncul ketika Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan bahwa invasi kecil sekali pun akan menimbulkan respons yang besar dan keras.
Raisi mengatakan, serangan akhir pekan itu masih terbatas. Jika Iran ingin melakukan serangan yang lebih besar, ia menegaskan tidak akan ada yang tersisa dari rezim Zionis.
Tentara Iran mengikuti parade militer dalam upacara memperingati hari tentara tahunan negara itu di Teheran, Iran, Rabu (17/4/2024). Foto: Atta Kenare/AFP
Di sisi lain, Israel menyatakan telah bersiap menghadapi eskalasi lebih lanjut setelah berbulan-bulan melakukan pertempuran di Gaza.
ADVERTISEMENT
Ketegangan regional meningkat sejak dimulainya konflik Hamas dan Israel pada 7 Oktober. Israel membalas dengan serangan di Gaza yang menyebabkan kehancuran luas dan menewaskan lebih dari 33.800 orang.