Penyebab Begitu Tingginya Kasus DBD di Tangerang: Cuaca & Kebiasaan Nampung Air

26 April 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk DBD pada kulit manusia. Foto: AUUSanAKUL/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk DBD pada kulit manusia. Foto: AUUSanAKUL/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan merilis angka sebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari data tersebut, Kabupaten Tangerang tercatat sebagai wilayah tertinggi dengan 2.540 kasus DBD tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis, mengatakan tingginya sebaran kasus DBD disebabkan oleh faktor cuaca, serta adanya aktivitas menampung air, terutama air hujan.
"Kita tahu, intensitas curah hujan di Kabupaten Tangerang cukup tinggi, dan adanya kebiasaan dari masyarakat yang suka atau secara tidak sadar menampung air hujan. Hal inilah yang menyebabkan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti," katanya saat dikonfirmasi, Jumat, (26/4).
Dia mengatakan, kasus DBD di Kabupaten Tangerang tersebar di 14 kecamatan, yakni Cikupa, Panongan, Tigaraksa, Curug, Legok, Sukamulya, Cisoka, Solear, Kronjo, Balaraja, Jambe, Kelapa Dua, Sindang Jaya, dan Jayanti.
"Tersebar di 14 Kecamatan, dan yang paling tinggi kasusnya ada di Kecamatan Jambe, Panongan, serta Cikupa. Dan angka kematian juga tertinggi di wilayah tersebut," ujar Ahmad.
ADVERTISEMENT
Adanya kondisi ini, pihaknya meminta agar masyarakat sadar dan peduli akan bahaya DBD dan memahami cara penanganannya, terutama perkembangbiakan nyamuk.
"Tingginya angka ini karena masyarakat masih belum sadar soal bahayanya DBD dan masih tidak sadar untuk mengantisipasinya. Makanya kami, serta para kader kesehatan dan puskesmas, terus meminta, mengimbau, dan mensosialisasikan untuk melakukan 3M sebagai pencegahan berkembangnya jentik nyamuk penyebab DBD, dengan rutin memantau jentik di lingkungan rumah masing-masing yang masih kurang sehingga menjadi tempat dan berkembangbiaknya DBD di masyarakat," ujar Ahmad.