Sandi Menduga Limbah di KBT Marunda Berasal dari Industri Laundry

25 Maret 2018 5:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Limbah busa di Kanal Banjir Timur (KBT) Marunda mulai meresahkan masyarakat. Busa ini diduga berasal dari limbah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada kemungkinan busa tersebut berasal dari rumah usaha laundry pakaian. Jenis usaha ini memang tengah menjamur di Jakarta.
"Sekarang kan banyak laundry. Laundry-laundry yang ada di perumahan. Nah ini yang tidak terolah dengan baik limbahnya," kata Sandi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (24/3).
Untuk menindaklanjuti masalah ini, Sandi berencana untuk bertemu dengan asosiasi pengusaha laundry. Dalam pertemuan yang akan dilakukan pada Rabu mendatang, Sandi akan berbicara soal pengelolaan limbah deterjen.
"Hari Rabu saya ketemu mereka. Bagaimana pendekatannya supaya di laundry-laundry yang laundry kiloan itu kita bisa olah. Jadi tidak dibuang dari rumah tangga," ujarnya.
Kondisi BKT Marunda (Foto: Paulina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi BKT Marunda (Foto: Paulina/kumparan)
Sandi yakin pencemaran air di KBT Marunda berasal dari rumah usaha laundry. Karena menurutnya, tidak mungkin warga mencuci baju dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga mengakibatkan pencemaran air.
ADVERTISEMENT
"Kalau menurut saya, ya (karena usaha laundry). Karena tidak semuanya rumah tangga mencuci sebanyak itu," ujar Sandi.
"Tapi mungkin ada satu dua lokasi di perumahan karena tidak bisa terdeteksi, karena industrinya home industry. Yang punya bisnis home laundry di beberapa daerah terutama di Jakarta Utara, Jakarta Timur," pungkasnya.
Limbah busa memenuhi KBT Marunda, Jakarta Utara. Sejumlah warga sudah mulai mengeluhkan banyak busa yang menumpuk di lokasi itu.
Dinas Lingkungan Hidup juga sudah meninjau lokasi. Sampel air juga sudah diambil dan sedang diperiksa di laboratorium.