Serangan Israel ke Rafah Tunggu Lampu Hijau Netanyahu, Warga Gaza Ketakutan

25 April 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengungsi Palestina berdoa sebelum berbuka puasa pada hari pertama bulan suci Ramadhan, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 11 Maret 2024. Foto: Said Khatib/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengungsi Palestina berdoa sebelum berbuka puasa pada hari pertama bulan suci Ramadhan, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 11 Maret 2024. Foto: Said Khatib/AFP
ADVERTISEMENT
Militer Israel akan mengevakuasi warga Gaza di Rafah dan segera menyerang wilayah itu lewat darat. Warga Gaza mengaku takut atas rencana Israel.
ADVERTISEMENT
Pejabat juru bicara pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memastikan militer Israel tetap menyerang Rafah meski menuai penolakan Amerika Serikat (AS). Akan tetapi waktu serangan masih dirahasiakan.
Pejabat Kemhan Israel pada kesempatan terpisah menyebut, 4.000 tenda akan dibangun demi menampung pengungsi Gaza dari Rafah. Sebelumnya Rafah — wilayah yang berbatasan dengan Mesir — adalah tempat perlindungan pengungsi Gaza dari serangan Israel.
Seorang aktivis sayap kanan Israel berlari saat terjadi perkelahian dengan pasukan Israel di dekat penyeberangan Erez, selama unjuk rasa yang menyerukan pembangunan permukiman Israel di Gaza, pada Kamis, (29/2). Foto: Oren Ziv / AFP
Sementara seorang pejabat Israel menyebut, evakuasi akan digelar setelah pertemuan kabinet perang dalam dua pekan ke depan.
Pejabat Israel lainnya, yang namanya dirahasiakan, menyatakan serangan darat hanya tinggal menunggu lampu hijau dari Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: RONEN ZVULUN / POOL / AFP
Saat ini ada sekitar lebih dari satu juta orang pengungsi Gaza di Rafah. Ketakutan kini menyelimuti para warga sipil itu.
ADVERTISEMENT
"Saya harus membuat keputusan apakah keluar dari Rafah karena ibu saya dan saya takut invasi bisa terjadi tiba-tiba dan kami tidak punya waktu kabur," kata wanita Gaza di penampungan Rafah, Aya, seperti dikutip Reuters.
Peta Gaza. Rafah bertasan dengan Mesir Foto: google.maps
Aya menambahkan, beberapa anggota keluarganya sebenarnya sudah pindah dari Rafah ke pengungsian baru di pinggir pantai Al-Mawasi. Namun, keadaan di sana lebih buruk bahkan tenda yang disiapkan terbakar.
"Ke mana kami harus pergi?" jelas Aya.