Netralitas Karbon dan Bagaimana Kita Mencapainya

Pabrik TMMIN mulai memanfaatkan energi hijau untuk memasok kebutuhan listrik. Foto: Dok. Istimewa

Upaya mencapai netralitas karbon pada 2060 dapat ditempuh dengan berbagai cara. Semangat kolaborasi dan pendekatan holistik menjadi penting sebagai jembatan era transisi energi, yang menjadi kunci keberhasilan karbon netral.

Implementasinya dimulai dari individu dulu, dapat berkontribusi menekan emisi karbon dengan cara yang mudah. Seperti memanfaatkan energi terbarukan yang melimpah dalam keseharian, penghematan konsumsi air, hingga mendukung upaya-upaya yang mempromosikan tindakan mengatasi perubahan iklim.

Mengurangi penggunaan energi fosil dalam bermobilitas juga salah satu yang terpenting. Sebab sektor transportasi menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar kedua setelah sektor industri.

Toyota pun sudah mengantisipasinya melalui strategi multi-pathway, menawarkan teknologi kendaraan rendah emisi, flexy engine, biodiesel, ethanol, hidrogen, hybrid hingga listrik murni. Tinggal individu memilih, mana teknologi yang cocok dan sesuai dengan kemampuan akuisisinya.

Setiap teknologi menawarkan benefit yang pada akhirnya menjadi bagian kontribusi dalam hal pemangkasan karbon. Penggunaan biodiesel atau bioethanol pada flexy engine, dengan campuran bahan organik, emisi gas buang yang dihasilkan lebih bersih.

Kemudian kendaraan hybrid yang berorientasi pada efisiensi, dengan jumlah 32.809 unit yang beroperasi di Indonesia, dapat berkontribusi terhadap pemangkasan 187 ribu ton emisi karbon.

Selebihnya mengenai upaya lain dalam mencapai netralitas karbon, bisa simak infografik berikut.

Infografik Toyota-Netralitas Karbon dan Bagaimana Cara Kita Mencapainya Foto: Dinda Faradiba/kumparan