Viral Kelelawar Raksasa di Depok, Ahli Angkat Bicara soal Ukurannya

5 Januari 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kelelawar. Foto: Dok. IPB
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kelelawar. Foto: Dok. IPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Heboh di media sosial X (dahulu bernama Twitter) kelelawar raksasa ditangkap di Depok. Ukuran kelelawar itu diduga sebesar manusia, kendati banyak netizen yang meragukannya.
ADVERTISEMENT
Dalam foto yang diunggah di media sosial X (yang dulunya Twitter) oleh akun @wortelisasi, terlihat seekor kelelawar berukuran besar dengan mulut menganga berwarna hitam kecoklatan. Salah satu sayap kelelawar tampak mengembang, sementara sayap yang lain terlipat. Menurut @wortelisasi, kelelawar tersebut sudah mati karena tersengat listrik.
“Baru pulang mau mandi eh mati listrik jam setengah 11 malam karena gardu meledak ada kelelawar SUPER JUMBO SEGEDE MANUSIA demi Allah gue baru lihat kek gini,” tulis @wortelisasi.
“PLISSS INI BUKAN DITANGKAP YAAAHH TAPI BELIAU (kelelawar) TEWAS NABRAK KONSLETING KABEL SAMPE GARDU MELEDAK DAN PADAMIN LISTRIK AREA ITUU.”
Belum bisa dipastikan apakah kelelawar tersebut ukurannya benar sebesar manusia atau tidak. Namun banyak netizen meragukannya. Mereka mengatakan bahwa angle pengambilan foto lah yang membuat kelelawar itu tampak besar. Padahal, bisa saja ukuran kelelawar itu tidak sebesar yang diperkirakan.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama disampaikan oleh Jamal Ramadhan, seorang fotografer profesional. Jamal mengatakan, jika foto diambil dengan jarak kamera antara kelelawar dan manusia sejajar, mungkin ukuran kelelawar bisa terlihat lebih akurat.
“Tapi kalau itu bisa saja kelelawar ukuran biasa. Tapi jarak kelelawar lebih dekat dengan kamera dibandingkan jarak manusia dengan kamera, jadinya terjadi distorsi perspective,” ujar Jamal.
“Kalau lihat bayangannya itu juga dipengaruhi sumber cahaya yang menyinari kelelawarnya itu dekat atau jauh. Kalau sumber cahayanya dekat bayangan akan besar, kalau sumber cahaya jauh bayangan akan kecil.”
Sementara menurut ahli mamalia Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Sigit Wiantoro, sulit untuk menentukan ukuran dan jenis kelelawar yang ditemukan di Depok. Sebab, foto yang beredar terlihat kurang jelas. Selama ini, kelelawar berukuran paling besar yang bisa dijumpai di Indonesia adalah kalong kapuk (Pteropus vampyrus), dan itu juga ukurannya tidak sebesar manusia.
ADVERTISEMENT
“Sayangnya tidak ada pembanding yang jelas–untuk menentukan ukuran kelelawar. Bisa jadi kelihatan besar karena zoom,” papar Sigit kepada kumparanSAINS, Jumat (5/1).
Kalong kapuk (Pteropus vampyrus), salah satu kelelawar terbesar di Bumi. Foto: Erik Zandboer/Shutterstock
Kalong kapuk sendiri bisa ditemukan di beberapa wilayah seperti Madagaskar, Australia, dan di daratan Asia termasuk Indonesia. Mereka biasanya menghuni hutan tropis dan rawa. Kalong memiliki cakar tajam untuk bertengger di dahan pohon dengan posisi kepala menghadap ke bawah.
Panjang lengan bawah kalong antara 18 hingga 22 cm dengan rentang sayap rata-rata 1,5 meter, dan berat tubuh sekitar 0,5 hingga 1,1 kilogram. Ia punya telinga panjang yang runcing dan wajah serta kepala seperti rubah atau anjing. Bulu punggung bagian atas pendek dan kaku. Kepala dan tubuh bagian atas ditutupi dengan mantel gelap ketimbang tubuh lainnya.
ADVERTISEMENT
Ketika kecil, warna bulu kalong terlihat lebih gelap dan akan memudar saat mereka tumbuh dewasa. Jantan punya bulu yang lebih tebal dibanding betina. Kalong dapat hidup 15 hingga 30 tahun di penangkaran, sedangkan di alam liar biasanya hidup hingga 15 tahun.
Makanan favorit kalong berupa bunga, nektar dan buah-buahan seperti pisang dan mangga. Mereka juga sering memakan serbuk sari, bunga kelapa, durian, dan pohon ara. Kalong adalah hewan pemakan buah yang penting untuk hutan tropis. Mereka berfungsi sebagai penyebar benih dan penyerbuk pohon, termasuk durian.
Adapun kelelawar di Depok, Sigit menyebut cukup sulit untuk mengidentifikasinya. Tapi kalau dilihat dari ciri morfologinya, hewan tersebut mirip dengan kelelawar pemakan buah dari genus Rousettus. Namun, kelompok kelelawar ini berukuran kecil, lebih kecil dari kalong.
ADVERTISEMENT
“Dikarenakan keterbatasan informasi, termasuk detail foto, jadi kita tidak bisa memastikan ukurannya. Kalau ada info lebih lanjut, kita bisa coba untuk verifikasi lagi,” papar Sigit.