Ahli Curiga Server PDN Down karena Ransomware: Kalau Teknis Tak Selama Itu

21 Juni 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serangan siber. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serangan siber. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Server Pusat Data Nasional (PDN) mengalami kelumpuhan dan berimbas pada terganggunya aktivitas layanan pengecekan imigrasi di bandara.
ADVERTISEMENT
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CiSSReC Pratama Persadha curiga gangguan ini akibat ulah ransomware.
Gangguan tersebut kata Pratama tidak hanya menimpa Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta saja namun mengganggu seluruh kantor Imigrasi di Indonesia. Hal ini mungkin juga menggangu layanan milik instansi pemerintahan lainnya.
“Jika melihat dari pola gangguan yang terjadi, (maka) ada kemungkinan jika masalah yang terjadi pada PDN disebabkan karena serangan siber dengan metode ransomware, seperti hal nya yang menimpa Bank Syariah Indonesia sebelumnya.” kata Pratama, Jumat (21/6).
“Jika memang masalah yang dihadapi oleh PDN merupakan masalah teknis,(maka) tentu tidak akan memakan waktu selama itu. Masalah suplai listrik bisa segera diatasi dengan menggunakan catuan listrik dari gardu lainya atau menggunakan genset untuk catuan sementara.”
ADVERTISEMENT
Pratama menambahkan, ada beberapa faktor lain yang bisa jadi penyebab, serta bagaimana cara mengatasinya. Beberapa di antaranya adalah gangguan suplai listrik, kerusakan server, gangguan koneksi internet.
Pratama Persadha, Chairman CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) Foto: Dok. CISSReC
Menurutnya, kalau ternyata gangguan terjadi karena serangan siber, maka risiko yang mengancam semakin besar karena tidak hanya mengganggu layanan namun juga bisa mengakibatkan bocornya data pribadi.
“Sebelumnya juga sudah pernah terjadi serangan siber kepada Imigrasi yang mengakibatkan bocornya data pribadi yaitu kebocoran 34 juta data passport” kata Pratama.
“Yang lebih berbahaya lagi jika peretas bisa sampai mengakses server di PDN yang tentu saja kebocoran data yang terjadi tidak hanya akan menimpa Ditjen Imigrasi namun juga institusi lainnya yang menggunakan PDN untuk menyimpan data warga masyarakat,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

Mitigasi

Pratama menelaskan, jika yang terjadi, adalah karena masalah suplai listrik, maka penanganan bisa dilakukan dengan dengan menggunakan catuan listrik dari gardu lainya atau menggunakan genset untuk catuan sementara.
Demikian juga jika yang bermasalah adalah koneksi internet seperti putusnya kabel fiber optik yang masuk ke dalam PDN. Pratama mengatakan, hal ini masih bisa ditanggulangi dengan cepat menggunakan koneksi radio Point-to-Point yang memiliki bandwidth besar dan tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan instalasi.
“Selain itu, jika server down terkena serangan siber metode DDoS, seharusnya waktu penanggulangan yang dibutuhkan juga tidak akan selama itu,” jelas Pratama.
“(Persoalan) bisa dengan mudah diselesaikan dengan memanfaatkan perangkat Anti-DDoS serta bekerjasama dengan ISP untuk menambah kapasitas bandwidth dan membantu mengatasi DDoS dari sisi ISP.”
ADVERTISEMENT
Pratama menilai bahwa skema Pusat Data Nasional (PDN) harus dilengkapi pengamanan yang kuat. PDN harus memiliki Bussiness Continuity Plan (BCP) yang kuat sehingga tidak bergantung 100 persen kepada infrastruktur PDN.
Yang perlu menjadi catatan kata Pratama adalah, PDN yang dibangun saat ini hanya menyediakan infrastrukturnya saja untuk menyimpan data dari masing-masing instansi pemilik SPBE Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik). Faktor keamanan siber dianggap masih perlu mendapatkan perhatian khusus.
Ini karena menurut Pratama, yang dijamin oleh pengelola PDN saat ini adalah keamanan siber dari infrastuktur PDN itu sendiri, sedangkan keamanan siber dari aplikasi setiap SPBE masih menjadi tanggung jawab dari instansi pemilik SPBE tersebut.
Ilustrasi pengguna input kode perintah lewat Command atau CMD di laptop. Foto: Sora Shimazaki via Pexels
“Saat ini PDN yang dipergunakan adalah PDN sementara, namun meskipun statusnya sementara hal seperti ini seharusnya tetap tidak terjadi,” kata Pratama.
ADVERTISEMENT
“Diharapkan dengan adanya kejadian ini Pemerintah bisa melakukan evaluasi PDN yang dipergunakan saat ini dan meningkatkan beberapa hal yang dibutuhkan sambil menunggu PDN yang sebenarnya sudah siap untuk dipergunakan,” tambahnya.
Sejak pukul 04.00 WIB kemarin, Kamis (20/6), layanan Imigrasi di semua bandara internasional di Indonesia terganggu. Dirjen Imigrasi kemenkumHAM Silmy Karim membenarkan terganggunya layanan Imigrasi di semua bandara internasional ini.
Terganggunya layanan imigrasi ini akibat server PDN mengalami gangguan. Semua layanan Imigrasi selama ini memang diharuskan menggunakan server PDN Kominfo.
"Saat ini kami sedang melakukan pemulihan layanan secara bertahap. Saya pastikan saat ini tim sedang bekerja secara optimal untuk mempercepat pemulihan," kata Menkominfo Budi Arie.