Bocoran Sony PS5 Pro: Bakal Adopsi AI, Storage 1TB Punya Spek Grafis 'Juara'

23 April 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PlayStation 5 model terbaru dengan bodi lebih ramping dibandingkan varian sebelumnya. Foto: Sony
zoom-in-whitePerbesar
PlayStation 5 model terbaru dengan bodi lebih ramping dibandingkan varian sebelumnya. Foto: Sony
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sony PS5 Pro bakal datang dengan ‘lompatan besar’ yang lebih baik dari konsol seri sebelumnya. Dikabarkan, perangkat ini bakal muncul pada akhir tahun 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
PS5 Pro bakal muncul sebelum tanggal perilisan game Grand Theft Auto 6 (GTA 6) pada tahun 2025.
Insider Gaming mengungkapkan PS5 Pro bakal punya kemampuan rendering 45 persen lebih cepat dari PS5. Hal ini berkat unit pemrosesan grafis (GPU) yang diperbarui.
Bocoran lainnya menyebutkan bahwa PS5 Pro bakal mendukung resolusi hingga 8K serta dibekali dengan fitur kecerdasan buatan.
Diperkirakan, CPU PS5 Pro tetap sama seperti PS5 seri biasa. Namun, dengan mode ‘high frequency’ PS5 Pro bakal memberikan CPU, daya yang lebih besar dengan mengorbankan kinerja GPU satu persen lebih rendah. Mode ini akan meningkatkan daya CPU sebesar 10 persen.
Storage di PS5 Pro juga dikabarkan bakal di-upgrade. PS5 Pro disebut memiliki hard drive 1 TB, naik dari 825 GB dari PS5.
ADVERTISEMENT
Kemampuan ray-tracing PS5 Pro juga bakal meningkat dua hingga empat kali lipat ketimbang PS5 biasa, dalam memainkan game. Kekuatan GPU PS5 Pro diperkirakan mencapai daya 33,5 teraflops alias 3 kali lipat dari perangkat sebelum-sebelumnya.
Rob Dwiar dari TechRadar mengatakan, jika peningkatan kemampuan GPU benar-benar terjadi, ini bakal jadi lompatan besar dalam perjalanan PlayStation, dilansir Daily Mail.
Kabar tersebut tentu menjadi oase di tengah kondisi yang menerpa Sony dan industri game lain yang tidak baik-baik saja. Februari lalu dilaporkan bahwa Sony gagal memenuhi target penjualan PS5 dan disusul oleh PHK 8 persen karyawannya secara global.