Cegah Virus Corona, Wishnutama: Perlu Kerjasama Stakeholder Pariwisata

28 Januari 2020 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama saat rapat koordinasi virus corona di Kementerian Perhubungan pada Senin (27/1) Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama saat rapat koordinasi virus corona di Kementerian Perhubungan pada Senin (27/1) Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Virus corona yang mewabah di beberapa negara kini menjadi perhatian serius. Agar virus ini tidak semakin menyebar, Pemerintah Indonesia telah memperketat penjagaan di seluruh pintu masuk wisatawan.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio menegaskan perlunya langkah antisipatif semua pemangku kepentingan sektor pariwisata di tanah air untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.
“Bila menemukan wisatawan yang mengalami gejala-gejala terinfeksi virus corona, antara lain mengeluh sakit, terganggunya saluran pernapasan, pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam yang berlangsung beberapa hari, wisatawan tersebut harus langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat,” kata Wishnutama seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan pada Selasa (28/1).
Menparekraf Wishnutama (kanan) Menhub, Budi Karya Sumadi (Kiri) dan Menkes Terawan Agus Putranto saat rapat koordinasi virus corona di Kemenhub, Senin (27/1) Foto: Dok. Kemenparekraf
Dalam rapat koordinasi terkait virus corona bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kantor Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu, Wishnutama turut mengungkapkan saat ini Pemerintah RI tetap meningkatkan kewaspadaan tinggi untuk mencegah wabah virus corona masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Stakeholder pariwisata termasuk asosiasi serta seluruh kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten atau Kota diimbau untuk turut serta memantau arus kedatangan wisatawan mancanegara di pintu masuk kedatangan negara, baik darat, laut, maupun udara di daerahnya masing-masing," imbuh Wishnutama.
Terkait promosi wisata, Wishnutama menjelaskan, Kemenparekraf telah mengalihkan untuk sementara waktu aktivitas promosi dan pemasaran wisata ke daerah-daerah yang tidak terdampak penyebaran virus corona.
Petugas menyemprotkan cairan untuk membersihkan virus di Stasiun Kereta Api Hankou, Wuhan, China. Foto: AFP/STR
“Kementerian Luar Negeri telah menerbitkan ‘travel advice’ atau imbauan perjalanan bagi WNI ke China, sedangkan untuk promosi kami alihkan untuk pasar Wuhan, masih banyak market besar lainnya yang bisa kita ambil seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa, New Zealand, dan lainnya, tidak hanya China,” lanjut Wishnutama.
Sementara itu, ia juga menambahkan kepada para agen perjalanan wisata untuk memperhatikan situasi terkini terkait virus corona dan menghentikan sementara waktu penjualan paket wisata ke daerah terdampak virus corona di Negara Tirai Bambu tersebut.
ADVERTISEMENT
“Mengimbau kepada agen perjalanan wisata agar memperhatikan situasi dan imbauan pemerintah dalam penjualan paket wisata outbond ke China maupun inbound China ke Indonesia,” katanya.
Seorang wanita mengenakan masker di ruang tunggu di Stasiun Kereta Api Barat Beijing. Foto: REUTERS/Stringer
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, Kemenhub telah menutup penerbangan dari dan menuju Wuhan, China, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
“Kita memang minta petugas di bandara dan pelabuhan untuk melakukan kegiatan pemeriksaan yang lebih intensif tetapi harus disertai dengan sikap profesional, humble, dan sopan santun,” kata Budi Karya.
Di lain pihak, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan hingga berita ini diturunkan tidak ada WNA atau WNI di Indonesia yang terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, China. Pemerintah juga telah menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh di 135 pintu masuk di Indonesia dan menunjuk sedikitnya 100 rumah sakit untuk bersiaga menangani penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
“Sebanyak 243 WNI di pusat kejadiannya, di Hubei, Wuhan dalam kondisi sehat. Yang terpenting, cara mencegahnya adalah menjaga imunitas agar tetap tinggi. Selama imunitasnya baik, gerakan hidup sehat, pola hidup dijaga, makan tepat waktu nantinya kondisi tubuh akan baik. Sehingga tidak mudah terjangkit virus maupun penyakit,” pungkas Terawan.