Terobos Area Terlarang, Turis Ini Di-blacklist dari Tembok Besar China

15 Mei 2021 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan berfoto di Tembok Besar China di Beijing, Sabtu (31/10). Foto: Tingshu Wang/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan berfoto di Tembok Besar China di Beijing, Sabtu (31/10). Foto: Tingshu Wang/Reuters
ADVERTISEMENT
Kejadian turis yang di-blacklist atau masuk daftar hitam sebuah tempat wisata bukanlah pertama kali terjadi. Baru-baru ini, dua turis asing di-blacklist setelah menerobos area terlarang di Tembok Besar China.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, dua orang turis asal Senegal, Afrika, masuk daftar hitam Tembok Besar China setelah keduanya kedapatan menerobos area yang belum dikembangkan di seksi Mutianyu.
Antrean pengunjung memadati bagian Badaling dari Tembok Besar China di Beijing, Sabtu (31/10). Foto: Tingshu Wang/Reuters
Kedua pria tersebut dilaporkan oleh pengunjung lainnya pada Jumat, 30 April 2021 lalu setelah dianggap melanggar rambu "dilarang melintas". Parahnya lagi, turis ini menerobos masuk area tersebut dengan cara memanjat bangunan salah satu menara pengawas.
Berdasarkan pernyataan pada akun WeChat resmi Tembok Besar China Mutianyu, operator mengatakan bagian area tersebut tidak stabil dan perlu dilakukan perbaikan.
Suasana saat pengunjung memadati bagian Badaling dari Tembok Besar China di Beijing, Sabtu (31/10). Foto: Tingshu Wang/Reuters
"Dari sudut pandang keamanan, tembok besar itu masih sangat berbahaya, curam, dan batunya bisa terlepas. Jadi, jika Anda tidak berhati-hati, Anda akan tersesat atau terluka," tulisnya.
"Lokasi itu tidak pernah cocok untuk dijadikan tempat memanjat dan berjalan kaki," imbuhnya.
Suasana Tembok Besar China saat Libur Nasional. Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pihak operator menambahkan, sudah seharusnya wisatawan dan pengunjung wajib untuk mematuhi aturan, menghargai serta melindungi bangunan bersejarah. Apalagi, Tembok Besar China yang menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian ini, pihak operator akan melakukan tindakan lebih lanjut dan memastikan hal tersebut tidak terulang kembali.
"Kami segera mengambil tindakan yang sesuai, menggunakan sistem tiket dan sistem pemantauan untuk menemukan informasi dari dua wisatawan dan memasukkan mereka ke dalam 'daftar hitam', membatasi kelayakan mereka untuk membeli tiket," ujarnya.

Kejadian Pertama Turis Asing yang Di-blacklist di Tembok Besar China

Menurut surat kabar Gobal Times, ini merupakan kali pertama turis asing yang masuk daftar hitam Tembok Besar China.
Menurut surat kabar tersebut, kejadian ini pun sempat viral di media sosial Weibo dan juga Twitter. Kebanyakan dari mereka meminta bahwa baik turis asing ataupun turis China harus diperlakukan adil jika mereka kedapatan melanggar aturan.
Sejumlah turis mengenakan masker saat mengunjungi Tembok Besar China di Badaling, Beijing, China, Selasa (24/3/2020). Foto: REUTERS/Thomas Peter
Sebelumnya pada Maret lalu, tiga turis China juga didenda dan dihukum setelah kedapatan melakukan aksi vandalisme dan merusak bagian Tembok Besar China dekat Badaling. Pihak operator mengatakan siapa pun yang melanggar aturan maka mereka juga akan masuk daftar hitam.
ADVERTISEMENT
Tembok Besar China menjadi salah satu destinasi terpopuler bagi turis. Tercatat sebanyak 10 juta orang berkunjung ke situs bersejarah ini setiap tahunnya sebelum adanya pandemi.
Sejak China berhasil mengendalikan COVID-19, situs ini telah dibuka kembali untuk wisatawan. Bahkan tahun lalu yang bertepatan dengan hari libur Golden Week, pengunjung di Tembok Besar China tembus hingga 48 ribu orang per hari.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)