Idap Penyakit Mental, Perempuan Asal China Telepon Pacar 100 Kali Sehari

24 April 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan sedang telepon pacar. Foto: Reezky Pradata/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan sedang telepon pacar. Foto: Reezky Pradata/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Telepon dan saling bertukar pesan sama pacar sudah menjadi rutinitas hampir semua pasangan. Ini juga menjadi salah satu cara pasangan untuk menjaga komunikasi dan meningkatkan keintiman di dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
Namun, lain halnya dengan yang terjadi pada pasangan muda di China ini. Seorang perempuan asal China, Xiaoyu, justru kerap menghubungi pacarnya karena sangat terobsesi dengannya.
South China Morning Post melansir, Xiaoyu menjalin hubungan dengan seorang pria yang tidak disebutkan namanya. Namun, setelah beberapa waktu berhubungan, sang kekasih merasa tidak nyaman seolah dikekang oleh Xiaoyu.
Perempuan berusia 18 tahun itu selalu bergantung pada kekasihnya sepanjang waktu setiap harinya. Xiaoyu mendesak sang pacar untuk memberi tahu keberadaannya beberapa kali dalam sehari, juga minta membalas pesannya setiap waktu siang dan malam.
Ilustrasi perempuan. Foto: Dean Drobot/Shutterstock
Saking terobsesinya, Xiaoyu juga kerap meminta pacarnya untuk melakukan panggilan video di aplikasi WeChat meski mereka sedang bertukar pesan. Hingga puncaknya, suatu hari Xiaoyu menelepon kekasihnya lebih dari 100 kali dalam sehari. Namun, sang kekasih yang sudah muak dengan perilaku Xiaoyu memilih untuk terus mengabaikannya.
ADVERTISEMENT
Hal itu ternyata membuat Xiaoyu sangat marah dan mengamuk hingga menghancurkan barang-barang di rumahnya. Tak sampai di sana, sang kekasih juga mengungkap bahwa Xiaoyu pernah mengancam untuk mengakhiri hidup dengan melompat dari balkon rumah karena telepon dan pesannya diabaikan.
Merasa semakin ada yang tidak beres dengan Xiaoyu, kekasihnya pun memutuskan untuk meminta bantuan pihak berwajib. Polisi yang datang ke rumah Xiaoyu pun akhirnya membawanya ke rumah sakit karena curiga dengan masalah kesehatan gadis itu.

Ternyata idap gangguan mental

Perempuan dengan gangguan kesehatan mental. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Setelah melakukan sederet pemeriksaan medis, Xiaoyu didiagnosis mengalami gangguan kepribadian ambang yang disebut “love brain.” Dokter di The Fourth People’s Hospital of Chengdu, Du Na, menyebut bahwa kemungkinan Xiaoyu sudah mengalami masalah mental itu sejak tahun pertama di universitas. Menurut Du Na, gangguan kepribadian yang dialami Xiaoyu juga berkaitan dengan masalah mental lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kondisi itu (love brain) juga bisa terjadi bersamaan dengan penyakit mental lainnya, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar. Penyakit itu juga sering terjadi pada seseorang yang memiliki hubungan tidak sehat dengan orang tuanya saat kecil,” tutur Du Na masih dikutip dari South China Morning Post.
Du Na bilang, seseorang dengan love brain yang ringan tanpa memengaruhi kualitas hidupnya bisa pulih secara alami, jika ia belajar mengelola emosi. Sementara itu, pasien dengan gejala ekstrem seperti Xiaoyu memerlukan pertolongan medis dan tenaga kesehatan sesegera mungkin.
Belajar dari kasus Xiaoyu, bila kamu merasakan ada yang tidak beres pada dirimu, bahkan memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri, jangan ragu untuk segera meminta bantuan orang sekitar, ya, Ladies.
ADVERTISEMENT