Dampak Tradisi Carok Madura: Upaya Nakes Untuk Perubahan Positif

Haris Rizki Maulana
Profesi Ners dan Peneliti PUSAD (Pusat Studi Anti-Korupsi Dan Demokrasi) universitas muhammadiyah surabaya,
Konten dari Pengguna
23 April 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haris Rizki Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selogan “Lebih baik Putih Tulang dari pada putih mata”, merupakan selogan yang lumrah kita dengar di kalangan masyarakat madura, terutama pada saat terjadinya masalah sosial didalam keluarga, maupun masyarakat secara umumnya.
ADVERTISEMENT
Tradisi carok di Madura telah menjadi subjek perdebatan yang kompleks dalam masyarakat modern. Di satu sisi, ada upaya untuk mempertahankan budaya dan warisan nenek moyang, sementara di sisi lain, sangat banyak penolakan terhadap kekerasan yang sering terkait dengan tradisi ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, kasus carok yang menyebabkan korban jiwa, menjadi momok dari mayoritas masyarakat madura yang menentang keras tradisi tersebut. Bagi masyarakat yang tidak mendukung, dianggap tradisi ini terlalu barbar dan jauh dari nilai-nilai moral serta kemanusiaan yang lebih tinggi.
Perspektif terhadap tradisi carok di Madura mencerminkan hal yang primitif, kemudharatannya sangat lebih besar dari pada hanya berbicara soal budaya. Sementara juga upaya mempromosikan dampak negatif serta menghindari atau mengurangi kekerasan dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT

Peran Nakes Pasca Terjadi Carok

Dalam konteks ini, peran tenaga kesehatan (nakes) seperti perawat memiliki peran yang penting dalam mengatasi dan memperbaiki dampak kesehatan dari tradisi carok. Fenomena kuno ini masih sangat melekat di kalangan masyarakat, telah menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental individu yang terlibat.
Satu aspek penting dari peran nakes dalam menghadapi tradisi carok adalah memberikan perawatan medis yang tepat kepada korban luka akibat pertikaian. Perawat dilatih untuk memberikan penanganan pertama pada luka-luka serius, mengurangi risiko infeksi, dan memantau kondisi kesehatan korban selama proses pemulihan. Dengan memberikan perawatan yang komprehensif dan berkualitas, nakes dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.
Namun, peran nakes tidak hanya itu, upaya dalam melakukan edukasi secara langsung maupun tidak langsung, guna di butuhkan dalam memberikan efek jera pada pelaku carok. Didalam buku “Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura”, karya Dr.A.Latief Wiyata, upaya perawat dalam memberikan efek jera kepada pelaku carok, ketika datang kerumah sakit dengan kondisi luka yang parah, terkadang tidak langsung di obati, terkadang pula beberapa ketika dilakukan pengobatan tanpa diberikannya obat anti-nyeri terlebih dahulu, hal tersebut bertujuan agar pelaku carok merasa bagaimana rasa sakitnya dampak dari carok itu sendiri.
ADVERTISEMENT

Edukasi Keluarga Sebagai Preventif Terjadinya Carok

Peranan Nakes tidak hanya berfokus pada pengobatan dan tindakan medis pasca terjadinya carok, cangkupan lebih penting yaitu, terkait edukasi kepada keluarga serta masyarakat secara luas tentang dampak carok bagi kesehatan Fisik dan mental.
Tidak hanya luka fisik, carok juga berdampak pada luka psikologis yang mendalam bagi individu yang terlibat langsung maupun keluarga keluarga mereka.
Keluarga yang memiliki anggota yang terlibat dalam carok sering mengalami stres, kecemasan, dan trauma akibat kekerasan yang terjadi. Mereka mungkin merasa tidak aman dan khawatir akan keselamatan anggota keluarga mereka, serta merasa malu atau terisolasi dari masyarakat karena stigma yang melekat pada tradisi ini.
penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari carok dan mempromosikan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan kerjasama sebagai alternatif untuk menyelesaikan konflik. Pendidikan dan penyuluhan tentang cara mengatasi konflik secara damai juga dapat membantu mengubah norma dan budaya yang mendorong kekerasan dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan upaya bersama dan komitmen untuk mengatasi akar masalah dari tradisi carok, kita dapat membangun masyarakat yang lebih sehat secara mental dan emosional, serta mempromosikan perdamaian dan keharmonisan di Madura dan di seluruh Indonesia.